Ruang IGD RSUD Kabupaten Sidoarjo Kelebihan Kapasitas Pasien Covid-19

Sidoarjo, Sidoarjo.
Ruang IGD di lt 3 RSU Sidoarjo Sleman sudah tidak sanggup lagi menerima pasien positif Covid 19. Tempat yang tersedia sudah dipenuhi pasien covid19 dan yang bergejala.

Plt Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin, Senin (29/6) siang bertemu dalam rapat kecil dengan jajaran dokter, dirut dan Kapolres Sidoarjo kombes Sumardji. Terhitung sejak Minggu kemarin Rsu Sidoarji sudah over kapasitas dan tidak menerima pasien covid baru.

Pasien baru akan dirujuk ke lain daerah/RSU Provinsi yg bisa menampung. Rapat kecil dg pak Kapolresta , Dir RSUD dan para dokter lainnya unt mencari solusi secara cepat untuk menyelesaikan .

 Kapasitas Ruang Isolasi Khusus (RIK) untuk pengidap virus corona di tujuh rumah sakit rujukan di Kabupaten Sidoarjo dikabarkan telah penuh. Bahkan kini ada 40 pasien positif covid-19 yang terpaksa dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Sidoarjo.

Disebutkannya ada penambahan 80 kasus baru. Sehingga jumlah pasien yang positif Covid-19 di kota delta mencapai 1.453 orang. Dari jumlah itu 109 orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia dan 225 orang lainnya sembuh.

Kasus positif tertinggi masih dipegang Kecamatan Waru dengan 276 kasus. Selanjutnya kecamatan Taman 249 kasus dan Kecamatan Sidoarjo 171 kasus. Sedangkan kecamatan yang paling sedikit positifnya yakni Jabon dengan 10 kasus positif dan Kecamatan Tarik ada 12 kasus positif.

Lantaran itulah ia meminta pada warganya untuk tidak terlalu senang yang berlebihan saat pemerintah sudah memberikan keleluasaan untuk beraktifitas di luar rumah karena masih tingginya kasus corona di Sidoarjo. 

Ia meminta agar semua pihak tetap menjalankan protokol kesehatan di masa transisi menuju era new normal ini. “Keluar rumah harus pakai masker dan jaga jarak. Ini dalam rangka mengingatkan, euforia hanya akan menimbulkan bahaya buat kita semua,” katanya.

Semenetara itu, Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji juga terus melakukan pendisiplinan warga yang tidak mematuhi protokol kesehatan, terutama di tempat keramaian seperti di alun-alun, mal dan pasar. Khususnya tiga kecamatan yang jumlah kasus positifnya tinggi.

Pembagian masker ini dimaksudkan agar masyarakat betul-betul mau menggunakan masker bagi. Harapannya, masyarakat bisa taat. “Pendisiplinan masyarakat sudah kita lakukan, hampir setiap hari, terutama di tempat keramaian. Namun masih masih ada satu dua yang belum jalan. Mari semuanya disiplin,” ajak Sumardji. (hds)

Tags: