Ruang Praktek SMALB Bondowoso Memprihatinkan

Tampak terbuka plafon ruangan di SMA Luar Biasa Bondowoso. [ihsan kholil]

Banyak Kayu Rapuh Dikawatirkan Menimpa Siswa dan Guru
Bondowoso, Bhirawa
Kondisi Ruang Aula SMA Luar Biasa (SMALB) Kabupaten Bondowoso sangat memprihatinkan. Diantaranya Ruang Aula yang dibuat untuk tempat praktek oleh siswa Tata Boga nampak berantakan. Melihat kondisi kayu jendela di kedua sisi sudah lapuk dimakan rayap, kayu penyangga atap ruangan pun sudah sangat rapuh karena termakan usia.
Sekolah SMALB Bondowoso ini merupakan satu – satunya gedung SMA untuk siswa berkebutuhan khusus yang beralamat di Desa Pancoran Kota Tape ini.
Menurut Kepala Sekolah SMALB Bondowoso, Tri Sukoyo, kondisi ini sudah lama berjalan, meskipun pihaknya telah mengusulkan renovasi kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Tetapi hingga kini belum ada tindakan apapun.
Tri Sukoyo menjelaskan, bangunan sekolah ini telah berdiri sejak 2007 waktu lalu. Sejak saat itu ruangan yang berfungsi sebagai tempat praktek siswa dan ruang pertemuan ini belum pernah direnovasi. Sehingga, tiap kali digunakan praktek, keselamatan siswa terancam.
“Kami sudah menyampaikan agar ruangan kelas yang rusak segera direnovasi. Bahkan sudah menghadap langsung ke Kasi Sarpras di tingkat Provinsi untuk bisa direhab, tetapi hingga kini belum ada tanggapan,” terangnya saat dikonfirmasi, Kamis (5/11).
Di Bondowoso ini hanya di SMALB satu – satunya PK yang memiliki aula khusus seperti itu. Maka jika pihak sekolah tidak mungkin secara mandiri merehabilitasi gedung ini. Pasalnya, jumlah siswa yang hanya 30 orang tidak mungkin ditarik biaya renovasi.
“Sejak tahun 2015 masuk anggaran APBD Kabupaten. Kemudian 2017 masuk kewenangan Provinsi,” kata pria asal Yogyakarta ini.
Namun tak hanya itu saja, lanjut Tri Sukoyo, saat ini sekolah juga membutuhkan sistem keamanan khusus bagi siswanya. Dimana disetiap kali pulang sekolah, tidak jarang siswa langsung menyeberang jalan tanpa memperhatikan kendaraan.
“Di sekolah – sekolah SLB seharusnya ada tempat penyeberangan atau alarm yang bisa membantu siswa menyeberang jalan,” urainya.
Maka, Tri Sukoyo berharap kepada Provinsi Jawa Timur agar memperhatikan kondisi sekolah SMALB ini. Tak hanya itu, pihaknya pun turut berharap kepada Pemerintah Kabupaten Bondowoso juga ikut andil dalam pembangunan sekolah SMALB yang terletak di samping Klinik Paru dan Jantung Kota Tape ini. [san]

Tags: