Manager ULP PLN Pamekasan, Rudi Hartono saat memberi pengarahan.
Manager ULP PLN Pamekasan, Rudi Hartono mengatakan, sejak berdiri perusahaan listrik di wilayah Pamekasan. Baru dipembayaran Oktober 2020 nihil tunggakan. Pihaknya, berhasil merealisasikan nihil tunggakan dengan mengajak pelanggan disiplin membayar tepat waktu.
Yaitu gencarnya sosialisasi melibatkan para Ulama dan Kepala Desa. “Mengapa tokoh sentral ini jadi garda terdepan. Sebab rata-rata yang mengalami tunggakan listrik terdapat di wilayah pedesaan. Peran tokoh tersebut sesuai moto rakyat Madura, yakni “Bapak-Ibu, Guru, Ratu”, ucapnya.
Kedua, capaian nihil tunggakan tersebut berkat kerja sama tim yang saling mendukung, bersinergi, dan loyalitas. Sehingga keberhasilan ini memupuskan anggapan pelanggan PLN selalu menunggak pembayaran. “Capain ini berkat kerja keras semua petugas PLN. Mereka bekerja tanpa mengenal libur dan pertanda, juga adanya kesadaran pelanggan membayar tagihan listrik tepat waktu,” kata Rudi, yang sukses nihil tunggakan saat menjadi Manager PLN Ambunten, Sumenep.
Rudi Hartono menjelaskan, dari 75.000 pelanggan pascabayar PLN Pamekasan yang tersebar di 10 Kecamatan. Sejak awal hingga sebelum nihil, yang menunggak berkisar 20 persen. Diakui, program sinergitas mendapat dukungan Bupati Pamekasan, stake holder, terutama aparat keamanan. Ke depan, diharapkan pelanggan melunasi mulai pertanggal 1 sampai 20 tiap bulan. Bila lewat pihak PLN akan melakukan pemutusan sementara.
Maka, pihaknya mengajak kedisiplinan pelanggan. Selain atensi dari atasan, juga mendukung pemerintah setempat untuk pelunasan kebutuhan PJU (Penerangan Jalan Umum). “Alhamdulillah, program nihil tunggakan rekening listrik di Oktober 2020. Kami akan selalu mengingatkan pelanggan dengan mengirim invoice agar nihil tunggakan bisa terus dipertahankan,” harap Rudi Hartono.[din]
