Rukmini: Berharap Keberhasil Pembangunan Terus Berlanjut

Walikota Rukmini bersama para duta besar perwakilan negara sahabat.

Kota Probolinggo, Bhirawa
Rukmini sebagai wali kota. “Lima tahun telah berlalu, tidak terasa hari-hari berharga yang saya rasakan menjadi Wali Kota Probolinggo akan segera berakhir. Banyak kenangan dan pengalaman yang telah kita lalu bersama. Banyak pula pencapaian luar biasa yang diupayakan untuk memajukan Kota Probolinggo yang sangat kita cintai,” katanya. Rukmini mengemban amanah sebagai Wali Kota Probolinggo pada 28 Januari 2014 silam. Ia menggantikan suaminya, HM Buchori yang telah memimpin kota selama dua periode.
“Alhamdulillah, program kerja bersama membangun Kota Probolinggo menjadi lebih baik telah terlaksana. Sekitar seminggu lagi, saya akan meletakkan jabatan sebagai wali kota perempuan pertama di Kota Probolinggo,” ucapnya sambil mengelap air mata. Pada kesempatan itu, Rukmini juga berharap kepada kepemimpinan selanjutnya dapat mempertahankan serta menambah prestasi dan penghargaan yang pernah diraih Kota Probolinggo.
Jaga terus Kota Probolinggo. Lanjutkan program yang sudah baik dan dilaksanakan selama periode kepemimpinan sebelumnya. Menurut Wali Kota Rukmini, bukan hal yang mudah untuk memimpin sebuah daerah. Tidak semudah membalikkan telapak tangan. Diperlukan adanya dukungan dan kekompakan dari berbagai komponen masyarakat.
“Untuk itu, saya mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada seluruh masyarakat Kota Probolinggo yang telah ikut serta dalam mewujudkan Kota Probolinggo yang lebih baik di segala bidang. Dengan harapan, peran dan kontribusi kita semua tetap terus terjaga guna mendukung program pembangunan pada periode kepemimpinan Wali Kota Hadi Zainal Abidin Dan Wakil Wali Kota HM Soufis Subri,” ungkap Rukmini, Selasa 22/1.
Banyak program tahun 2019 yang sudah kami rencanakan pada 2018. Semoga, tahun ini semua bisa terealisasi, karena dasar program kegiatan tersebut atas dasar kebutuhan dari masyarakat Kota Probolinggo. Atas dukungan dan kerjasama yang telah terjalin selama periode kepemimpinan saya sebagai Wali Kota Probolinggo periode 2014-2019,” kata wali kota yang akan mengakhiri jabatan pada 28 Januari 2019 mendatang.
Rukmini pun berpesan kepada seluruh pegawai untuk bijak bermedia sosial. Mengajak memerangi virus ujaran kebencian, hoax dan prasangka negatif. Sekaligus meningkatkan kedisiplinan sebagai contoh tauladan bagi masyarakat. Menurutnya, kunci sukses sebuah pekerjaan harus diawali dari kedisiplinan.
So Impressive. Memang benar-benar layak menjadi branding untuk Kota Probolinggo. Bagaimana tidak, kota dipimpin Wali Kota Rukmini ini berhasil mempertahankan penghargaan Adipura ke-12 secara berturut-turut. Prestasi yang sangat luar biasa untuk kota sedang! Kota ini mendapatkan poin nilai 76,42.
Kunci sukses Kota Probolinggo sehingga berhasil mempertahankan Adipura hingga ke-12 ini? Rukmini menegaskan dan dijabarkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Budi Krisyanto, ada beberapa hal yang membuat Kota Probolinggo berhasil mempertahankan anugerah dari Kementerian Lingkungan Hidup itu. Diantaranya kinerja pengelolaan lingkungan hidup menyangkut kualitas air, kualitas udara dan tutupan lahan.
Kemudian kinerja pengelolaan persampahan, pengembangan energi baru terbarukan dan pelibatan atau partisipasi masyarakat. “Disamping adanya komitmen dari pemerintah daerah. Permasalahan sampah tidak berpengaruh, karena juga diimbangi dengan upaya perbaikan manajemen dan penambahan sarana prasarana,” paparnya.
Langkah konkret pun telah dilaksanakan oleh DLH selama 2018. Seperti meningkatkan intentitas pemantauan dan pengawasan terhadap pengelolaan limbah juga pemberian tindakan administratif. DLH juga meningkatkan pembangunan IPAL Komunal bekerjasama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Selanjutnya, meningkatkan efektivitas pengelolaan persampahan, lalu meningkatkan kualitas Ruang Terbuka Hijau Kawasan Perkotaan (RTHKP). “Kami pun terus meningkatkan penghijauan di kota, meningkatkan efektivitas sanitasi, meningkatkan sosialisasi penyadaran masyarakat. Langkah-langkah konkret ini selalu kami tingkatkan setiap tahunnya agar bisa menjadi salah satu solusi untuk menggaet partisipasi masyarakat secara terus menerus,” imbuhnya.
Walikota Rukmini menjelaskan, masih banyak tantangan bagi Kota Probolinggo agar bisa mengelola lingkungan secara sustainable. Ia menyebutkan, tantangan yang dimaksud adalah perkembangan Kota Probolinggo dengan beroperasinya pelabuhan niaga baru, perkembangan pemukiman hingga terbatasnya luas Taman Pemrosesan Akhir (TPA) ditambah penyadaran masyarakat.
Lalu, apa saja program pendukung Adipura di tahun 2019 ini? Energi baru terbarukan di Kota Probolinggo sudah dilaksanakan di beberapa titik. Contohnya, pengolahan limbah sampah TPA menjadi gas methan yang telah dimanfaatkan masyarakat sekitar TPA. Kemudian, pengolahan limbah pabrik tahu di Kedungasem yang juga sudah dimanfaatkan masyarakat sebagai gas untuk kebutuhan memasak sehari-hari.
Nah, rencananya, pada Februari mendatang, pengolahan limbah serupa akan kembali di-launching di Kelurahan Jrebeng Kidul. Pengolahan energi ini melibatkan sekitar 80 KK (kepala keluarga) penerima manfaat.
Pada 2019, DLH mengagendakan kajian perluasan TPA dan kajian penutupan sel I di TPA. Harapannya, melalui kajian itu, pada tahun 2020 sudah dimulai aksi perluasan TPA. Dan, tahun 2020 sudah dioperasionalkan. Karena seperti diketahui, kondisi TPA Bestari di Jalan Anggrek, sudah over capacity dan memerlukan tindakan untuk bisa menampung sampah di Kota Probolinggo, tambahnya.(Wap)

Tags: