Rumah Terbakar Usai Calonkan Jadi Kades

Puing-puing dapur rumah Imam Wahyudi yang hancur akibat kebakaran yang terjadi kemarin (6/9).

Puing-puing dapur rumah Imam Wahyudi yang hancur akibat kebakaran yang terjadi kemarin (6/9).

Kota Batu, Bhirawa
Kebakaran di siang bolong mengejutkan warga Desa Pesanggrahan, Selasa (6/9) pukul 11.45 WIB. Separuh dari rumah Bakal Calon (Balon) Kepala Desa Pesanggrahan, Imam Wahyudi, 35 th, yang berada di Jl Cempaka, Dusun Srebet, Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu habis dilalap si jago merah.
Diketahui, Imam Wahyudi saat ini menjabat sebagai Kamituwo di Desa Pesanggrahan. Ia baru saja mendaftarkan diri sebagai Bakal Calon Kepala Desa (Bacakades) di Desa Pesanggrahan.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, kerugian ditaksir sebesar Rp 50 juta. Penyebabnya karena kelalaian pemilik rumah, kompor lupa dimatikan sehingga panci sampai meleleh,” ujar Ka UPT PMK Kota Batu, Santoso Wardoyo.
Ia mengharapkan kepada pengguna kompor gas agar lebih waspada, tidak meninggalkan kompor saat masak. Terlebih beberapa waktu ini, angin di wilayah Kota Batu cukup kencang.
Dalam kebakaran tersebut api melalap bagian dapur rumah Imam. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran ini, namun kerugian yang ditanggung oleh korban cukup besar berkisar Rp 50 juta. Karena sebagian bangunan rumah beserta isinya terbakar.
Petugas PMK Kota Batu berhasil memadamkan api dan memblokade kebakaran hingga api tidak sampai menjalar ke rumah tetangga korban.
Keterangan yang dihimpun dari berbagai sumber, istri korban memiliki usaha catering. Setiap hari aktivitas memasak di rumah ini memang tinggi. Termasuk kemarin sekitar pukul 11.30, istri korban juga sedang memasak, kemudian ditinggal pergi.
Warga dan keluarga korban baru mengetahuinya saat atap dapur rumah korban sudah terbakar si jago merah. Diduga api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan hingga mengakibatkan panci meleleh dan membakar seluruh isi dapur.
Sementara, Kasubag Humas Polres Batu, AKP Waluyo juga menghimbau agar masyarakat lebih berhati-hati saat memasak. “Lebih berhati-hati menggunakan kompor, jangan ditinggalkan, harus selalu dalam pantauan,”ujar Waluyo. [nas]

Tags: