Rumah Warga Kab Malang Roboh Tak Mampu Tahan Guyuran Hujan

Rumah Sayuni warga Desa Sukorahrjo, Kec Kepanjen, Kab Malang, roboh akibat diguyur hujan.

Kab Malang, Bhirawa
Banjir dan tanah longsor yang mulai sering terjadi di wilayah Kabupaten Malang saat musim penghujan memasuki sebulan terakhir ini,sering membawa kerusakan, baik itu kerusakan infratruktur jalan dan jembatan, serta tidak sedikit rumah warga.
Seperti kali ini yang terjadi di rumah miliki warga Desa Sukoraharjo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang Sayuni, pada Rabu (29/11) dini hari, pukul 00.30 WIB, roboh akibat guyuran hujan yang sejak siang hingga tengah malam hari. Namun dalam kejadian tersebut pemilik rumah dan kelaurganya selamat dari dinding rumah dan atap rumah roboh.
Menurut, Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bagyo Setiyono, Rabu (29/11), kepada wartawan, peristiwa robohnya satu rumah warga tersebut, karena rumah Ibu Sayuni warga Desa Sukaraharjo itu, tidak kuat menahan derasnya air hujan yang mengguyur wilayah Kecamatan Kepanjen.
Sehingga satu rumah warga tersebut roboh, tapi tidak melukai penghuni rumah. “Sebab, ketika atap rumah jebol, penghuni rumah dengan sigap keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri, dan tidak lama kemudian rumah itu roboh,” ungkapnya.
Disebutkan, dari kerusakan rumah tersebut, maka diperkirakan pemilik rumah telah mengalami kerugian Rp15 juta-Rp 20 Juta. Sedangkan pemilik rumah dan keluarganya, untuk sementara ditampung di rumah saudaranya yang tidak tidak jauh dari rumah mereka.
Dan saat ini, upaya yang dilakukan, BPBD dan warga desa setempat melakukan kerja bakti untuk membersihkan puing-puing rumah yang roboh. Dan kemudian, Sayuni akan diberikan bantuan berupa material agar bisa dilakukan perbaikan.
Begitu juga, lanjut Bagyo, Dinas Soisal (Dinsos) Kabupaten Malang juga memberikan distribusi paket bantuan korban bencana. Sehingga dengan bantuan itu, diharapkan bisa meringankan beban kepada warga yang menjadi korban bencana.
“Untuk itu, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada jika hujan deras hingga cukup lama. Terutama, rumah warga yang berada di sekitar aliran sungai, karena hal itu berpotensi air sungai meluap dan menyebabkan banjir, ” tuturnya.
Dan bagi rumah warga yang berada di perbukitan, tegas dia, mereka pun juga harus lebih waspada. Sebab, jika wilayah itu terus menerus diguyur hujan, hal tersebut juga akan berpotensi terjadinya tanah longsor.
Sehingga untuk memwaspadai tanah longsor, maka untuk sementara meninggalkan rumah dan menampung sementara di rumah tetangga maupun keluarga yang rumahnya jauh dari perbukitan.
“Sebab bencana banjir dan tanah longsor tidak bisa diprediksi, sehingga untuk mengantisipasinya, masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan. Sehingga bisa terhindar dari apa yang tidak kita inginkan. Karena memasuki musim penghujan seperti ini, rawan terjadinya bencana,” tandas Bagyo.
Sementara itu, pemilik rumah yang roboh Sayuni warga Desa Sukuraharjo mengatakan, kejadian robohnya rumah saya itu cepat sekali. Dan memang rumah yang saya tempati ini rumah tua, dan kemungkinan atap rumah sudah mulai lapuk.
Sehingga ketika diguyur hujan deras tidak mampu menahan air hujan, lalu merobohkan rumah saya ini. “Kami sangat berharap bantuan perbaikan rumah dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. Karena kemungkinan kecil dirinya tidak mampu untuk memperbaiki rumah, sebab penghasilan saya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan saat ini saya hanyalah buruh tani,” jelasnya. [cyn]

Tags: