Runtuhnya Girder Tol Pasuruan, DPRD Jatim Akan Panggil PT Waskita Karya

DPRD Jatim, Bhirawa
Komisi D DPRD Jatim dalam waktu dekat akan memanggil PT Waskita Karya terkait runtuhnya 4 girder di dalam pembangunan tol di Pasuruan. Akibat kesalahan ini ada korban satu tewas dan dua luka-luka.
Ketua Komisi D DPRD Jatim Edi Paripurna menegaskan pihaknya akan menggali sejauh mana keterangan PT Waskita Karya dalam penanganan girder tersebut. Mengingat mereka memiliki pengalaman yang cukup tinggi dalam pemasangan gider.
“Kami akan panggil mereka kok sampai runtuh. Mereka ini ahlinya dalam pemasangan girder.Tapi kenapa bisa runtuh. Kalau ada kelalaian bisa masuk ranah pidana.Kami akan minta penjelasan mereka,” jelas mantan Bupati Pasuruan ini, Kamis (2/11).
Sementara itu, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat Renville Antonio kembali menegaskan agar pihak kepolisian mengusut tuntas peristiwa tersebut. “Bisa jadi tak sesuai dengan speknya sehingga girder tersebut bisa runtuh,”pungkas pria asal Mojokerto ini.
Terpisah, Anggota komisi E DPRD Jatim Artono mengatakan pihaknya mendesak pihak-pihak yang bertanggungjawab atas runtuhnya 4 ginder di Pasuruan segera menyalurkan tali asih atau bantuan untuk korban runtuhnya girder tersebut.
“Informasinya satu orang meninggal dunia dan beberapa luka berat. Harus segera diberi santunan agar keluarga yang ditinggal tidak bingung memikiran  biaya kehidupan ke depannya,”jelas politisi asal PKS ini.
Pria asal Lumajang ini mengatakan tak hanya itu, kerugian sosial juga harus menjadi perhatian dari pihak yang mengerjakan dalam hal ini PT Waskita Karya juga harus dipikirkan juga.  “Jangan lepas tanggungjawab. Kami akan kawal ini jangan sampai ada kerugian di kemudian hari,” jelasnya.
Sementara itu,berdasarkan penjelasan PT Waskita Karya, pemasangan girder di Kecamatan Grati memiliki panjang 50,80 meter dalam proses erection menggunakan 2 buah mesin crane berkekuatan 250 ton dan 150 ton. Pemasangan sudah dimulai sejak Sabtu dan menyelesaikan 3 girder.
Pada ke tiga girder yang sudah dilakukan erection dilakukan pemasangan bracing. Pemasangan girder ke-4 dilanjutkan Minggu. Saat girder ke-4 tersebut sedang diatur untuk ditempatkan pada dudukannya, mengenai girder yang telah terpasang dan menyebabkan tali crane putus dan girder ketiga menyentuh girder lain yang sudah terpasang dan berakibat keempat girder jatuh secara bersamaan. Peristiwa tersebut mengakibatkan korban jiwa 1 orang meninggal dan 2 orang dirawat di rumah sakit. [cty]

Tags: