Rupiah Anjlok, Omset Penjualan HP dan Sparepart Turun

 Salah satu bengkel motor di Situbondo mengaku mengalami penurunan omset penjualan sparepart, akibat anjloknya nilai rupiah pada dolar.


Salah satu bengkel motor di Situbondo mengaku mengalami penurunan omset penjualan sparepart, akibat anjloknya nilai rupiah pada dolar.

Situbondo, Bhirawa
Anjloknya nilai tukar mata uang rupiah tehadap Dollar AS, berdampak serius diberbagai sektor ekonomi dan dunia usaha di Kota Situbondo, belakangan ini. Tak terlepas juga, penjualan elektronik dan UMKM ikut terkena imbasnya.  Diantaranya, pemilik kounter HP, perbengkelan ikut mengalami dasyatnya pukulan Dollar AS itu. Mereka mengaku omset penjualan mengalami penurunan semenjak nilai rupiah anjlok di bursa saham.
Dari pantauan Bhirawa disejumlah pemilik distributor HP dan bengkel serta beberapa toko penjual suku cadang kendaran bermotor mengakui dampak negatifnya. ‘’Ada kenaikan mas, tetapi belum begitu signifikan untuk harga kenaikan sparepartnya. Sedangkan untuk kenaikan ongkos jasa belum ada pemberitahuan, sehingga kini masih normal,’’ ungkap Jhoni, pemilik bengkel di Situbondo, kemarin.
Jhoni mengungkapkan, kenaikan harga itu diakui sebelum nilai tukar Dollar mencapai angka Rp14 ribu, sehingga ada kemungkinan harga sparepart akan kembali merangkak naik. Kenaikan itu, aku Jhoni, mau tak mau dilakukan untuk menghindari kerugian. ‘’Sebab sejak dari agen semua harga sparepart sudah naik,’’ paparnya.
Sebagai pemilik bengkel kendaraan roda dua Jhoni mengaku sudah membuat rincian kenaikan harga terbaru untuk sejumlah produk. Satu diantaranya harga yang condong mengalami kenaikan adalah jenis belt. Barang ini dijual Rp80 ribu dari harga sebelumnya Rp65 ribu. Lalu roller buatan Thailand juga ada harga baru dari harga Rp60 ribu menjadi Rp 70 ribu per setnya. Rata-rata angka kenaikan berkisar 10%,’’ beber Jhoni.
Mukrim, pemilik usaha perbengkelan lain mengakui hal yang sama perihal dampaknya nilai tukar rupiah pada Dollar AS. Kata Mukrim, kenaikan harga oli pelumas juga mengalami kenaikan dipasaran Situbondo. Faktor lain, ulah pedagang nakal yang sengaja memalsu oli juga ikut meicu naiknya hara bahan pelumas kendaraan roda dua itu. ‘’Soal ini sudah menjadi rahasia umum di sentra pemasaran oli,’’ akunya polos.
Dia menambahkan, adanya pemalsuan merk itu dapat dirasakan dampaknya saat kurs dollar naik, sehingga harga sparepart yang asli ikut naik. Sebab, biasanya distributor secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan bengkel melakukan praktek itu guna menghindari kerugian. [awi]

Tags: