RUPS Tahunan KSEI Tetapkan Direksi Masa Jabatan 2016 – 2019

RuPS KSEI Beehasil Tetapkan Pimpinan.

RuPS KSEI Beehasil Tetapkan Pimpinan.

Surabaya, Bhirawa.
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hari ini menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta dengan salah satu agenda berupa penetapan susunan Direksi KSEI sehubungan dengan berakhirnya masa jabatan Direksi periode 2013 – 2016.
Rapat dipimpin oleh Wahyu Hidayat (Komisaris Utama), didampingi Ananta Wiyogo dan Heri Sunaryadi (Komisaris), Margeret M. Tang (Direktur Utama), Syafruddin (Direktur) serta Friderica Widyasari Dewi (Direktur). Rapat dibuka pada jam 14.17 WIB.
Pada rapat yang dihadiri oleh 33 (tiga puluh tiga) pemegang saham yang memiliki 5.415 (lima ribu empat ratus lima belas) hak suara (atau 91,16%) dari total pemegang saham yang memiliki hak suara tersebut, secara aklamasi Friderica Widyasari Dewi ditetapkan sebagai Direktur Utama KSEI periode 2016 – 2019, bersama Syafruddin dan Supranoto Prajogo sebagai Direktur. RUPST juga menyetujui Laporan Tahunan Perseroan dan Laporan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris, mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan tahun 2015, mengangkat Wakil Pemegang Saham sebagai Anggota Komite Kerja Perseroan periode 2016 – 2018 dan Anggota Komite Anggaran Perseroan Tahun Buku 2017, menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan, serta menunjuk Kantor Akuntan Publik yang akan mengaudit Buku Perseroan Tahun Buku 2016.
Friderica yang sebelumnya menjabat Direktur PT Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2009 sampai dengan 2015, didaulat menjadi Direktur Utama KSEI menggantikan Margeret M. Tang yang telah berakhir masa jabatannya. Sedangkan untuk posisi Direktur I dijabat oleh Syafruddin, dan posisi Direktur II dipercayakan kepada Supranoto Prajogo yang sebelumnya menjadi Head of HSBC Securities Services sejak tahun 2013. Sebagai Direktur Utama, Friderica menyampaikan program kerja Direksi KSEI 2016 – 2019, beberapa diantaranya merupakan kelanjutan dari rencana strategis yang dikembangkan pada tahun sebelumnya. “Seperti diketahui, dalam waktu dekat salah satu rencana strategis yaitu pengembangan infrastruktur untuk pelaku industri reksadana di Indonesia (S-Invest) akan diimplementasikan KSEI tahun ini. Sedangkan untuk rencana strategis lain berupa sistem utama KSEI (C-BEST Next-G) dan AKSes Financial Hub masih terus dikembangkan dengan memperhatikan timeline dan target yang telah ditentukan,” ungkap Friderica, Minggu (5/6) kemarin.
Menjelang realisasi rencana strategis, KSEI melakukan kesiapan dari sisi internal dengan melakukan restrukturisasi organisasi. Menurut Friderica, restrukturisasi organisasi perlu dilakukan sebagai upaya memastikan bahwa pengembangan dapat berjalan dengan baik dan menjaga keberlangsungan infrastruktur yang telah diimplementasikan. Khusus untuk S-Invest, KSEI telah membentuk divisi baru sejak tahun lalu yakni Divisi Jasa Penyedia Infrastruktur.
Lebih lanjut Friderica menjelaskan, selain tiga rencana strategis tersebut, saat ini KSEI bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan Self Regulatory Organization tengah melakukan kajian pemungutan suara untuk RUPS yang dapat dilakukan pemegang saham secara elektronik (e-voting).
Saat ini para investor pemegang saham Emiten harus hadir atau diwakili orang lain dengan
membawa surat kuasa untuk dapat menggunakan hak suaranya dalam RUPS. Kendala akan dihadapi apabila investor harus menghadiri beberapa penyelenggaraan RUPS dalam waktu yang
“Berdasarkan data, saat ini ada sekitar 35% investor yang memiliki lebih dari satu Efek. Sepanjang tahun 2015, jumlah RUPS yang diselenggarakan lebih dari satu pada hari yang sama mencapai hampir 50% dari total penyelenggaraan RUPS. Tentunya hal ini akan menyulitkan apabila ternyata investor menjadi pemegang saham dan harus hadir di beberapa RUPS di hari yang sama, belum lagi kalau domisili investor tidak sama dengan lokasi penyelenggaraan RUPS. Konsep ini sesuai untuk Indonesia yang memiliki wilayah cukup luas dengan sebaran investor dari berbagai wilayah baik di Indonesia maupun di luar negeri,” kata Friderica.
Dalam RUPST tersebut dipaparkan pula berbagai pencapaian KSEI sepanjang tahun 2015, salah satunya peningkatan jumlah investor pasar modal sebesar 19% yang merupakan rekor tertinggi peningkatan jumlah investor sejak kewajiban kepemilikan Single Investor Identification diterapkan di pasar modal pada tahun 2012. Pencapaian lain meliputi perluasan sinergi fasilitas AKSes dengan jaringan perbankan melalui peluncuran fasilitas instruksi penarikan dana melalui ATM, penambahan jumlah Bank Administrator Rekening Dana Nasabah menjadi 9 (sembilan) bank dan penyelesaian dana transaksi pasar modal melalui sistem Bank Sentral.
Dari sisi keuangan, KSEI mencatatkan peningkatan pendapatan usaha sejak tahun 2011 dengan nilai terakhir sebesar Rp 314 miliar. Sementara untuk sisi kepuasan pelanggan, hasil customer survey pada tahun 2015 menunjukan bahwa terjadi peningkatan tingkat kepuasan para pemakai jasa KSEI terhadap layanan KSEI. Rapat ini ditutup pada jam 16.51 WIB. [ma]

Tags: