Rutan Situbondo Beri Luhkumtak Warga Binaan

Sekda Syaifullah dengan didampingi Kepala Rutan Situbondo, Eka Priyatna dan jajaran saat memberikan arahan dalam kegiatan penyuluhan hukum serentak, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Sekda Syaifullah dengan didampingi Kepala Rutan Situbondo, Eka Priyatna dan jajaran saat memberikan arahan dalam kegiatan penyuluhan hukum serentak, kemarin. [sawawi/bhirawa].

Lamongan, Bhirawa.
Setidaknya sebanyak 3.500 pelajar di Lamongan menerima penyuluhan hukum serentak dari Kemenkum HAM RI. Sosialisasi itu seperti disebutkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan Slamet Supartono agar pelajar juga memiliki kesiapan menghadapi persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).
Harapan dari Kemenkum HAM, ujar dia, agar masyarakat, termasuk pelajar paham dan cerdas hukum. Sehingga timbul budaya hukum dalam masyarakat. “Dalam acara ini nantinya aka nada penyuluhan terkait hukum bagi pelajar untuk menyambut MEA, ” kata dia di Aula Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Lamongan, Kamis (28/1).
Di tempat yang sama, dilakukan Deklarasi Relawan Pelajar Cerdas Hukum oleh pelajar peserta sosialisasi. Isi deklarasi itu diantaranya mereka berjanji tidak akan terlibat tawuran dan tindak kekerasan lainnya. Kemudian mencegah dan melaporkan tindakan bullying serta penyalahgunaan narkoba.
Sementara Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi saat membuka sosialisasi tersebut berharap agar pelajar bisa ambil bagian dalam MEA. Lebih dari itu, bisa menjadikan Indonesia sebagai pemenang dalam kompetisi MEA. “Kemenkum HAM RI secara aktif melakukan penyuluhan cerdas hukum agar di era MEA, Indonesia bisa jadi pemenang, ” kata dia.
Pelajar, sebut Yuhronur, sebagai bibit tak ternilai Sumberdaya Manusia (SDM), juga harus bisa ambil bagian di era MEA. Karena meski (Indonesia) memiliki Sumber Daya Alam (SDM) melimpah, mustahil bisa membawa kesejahteraan jika tidak didukung SDM yang mumpuni.
Beri Luhkumtak
Sementara itu, Kementerian Hukum dan HAM RI, melalui Rumah Tahanan Negara (Rutan) Situbondo menggelar penyuluhan hukum serentak (Luhkumtak) di ruang auditorium setempat pagi kemarin (28/1). Acara yang dimulai pukul 09.00 wib, dibuka Sekda Syaifullah dengan didampingi Kepala Rutan Situbondo, Eka Priyatna beserta seluruh jajaran. Sedikitnya 150 warga binaan yang menghuni ruang tahanan Rutan Situbondo  juga ikut sebagai peserta (audiens) dalam kegiatan yang dilaunching Presiden Joko Widodo secara nasional belum lama ini.
Kepala Rutan Situbondo, Eka Priyatna, mengatakan, dalam kegiatan luhkumtak tahun 2016 ini sedikitnya ada lima titik sekolah yang menjadi sasaran penyelenggaraan pagi kemarin. Diantaranya selain di Rutan Situbondo, sebut mantan Kepala Lapas Lembatak NTT itu, di gelar di SMAN I Situbondo, SMAN II  Situbondo, SMAN I Panji, SMAN I Panarukan dan SMKN I Situbondo. “Kegiatan luhkumtak tahun 2016 ini merupakan program nasional yang diselenggarakan secara serentak. Salah satunya di Rutan Situbondo ini,” aku pria yang pernah berdinas di Lapas Martapura itu.
Ada beberapa hal penting yang diharapkan dalam kegiatan luhkumtak 2016 ini yakni mewujudkan cerdas hukum masyarakat yang meliputi kalangan pelajar dan kelompok masyarakat. Selain itu, kata Eka, luhkumtak juga terkait erat dengan masalah hukum dalam rangka menghadapi MEA (masyarakat Ekonomi Asean), yang notabene merupakan satu bagian dari dampak arus globalisasi dan pasar bebas. “Bicara soal MEA, tidak hanya menyangkut barang dan jasa melulu. Namun salah satunya juga ada kaitan dengan pekerja WNI didalam negara anggota MEA. Misalnya saja WNI kerja di Singapura,” terang Eka.
Pria yang lama berdinas di Lapas Narkotika Jakarta itu menjelaskan, tidak menutup kemungkinan WNI yang ada diluar negeri akan terkena masalah hukum. Untuk itu, urai Eka, perlu ada antisipasi dini untuk memberikan pembekalan hukum kepada WNI agar cerdas soal hukum.
“Apabila ada WNI dinegara lain, lalu terkena persoalan hukum, mereka sudah tahu langkah-langkah apa yang akan dilakukan. Khusus di Rutan Situbondo kami sudah memberikan bantuan hukum secara gratis kepada warga binaan yang dilakukan para mahasiswa dan para petugas Rutan,” papar Eka seraya menambahkan bahwa sasaran lain dari luhkumtak yaitu agar para audiens bisa menularkan ilmu hukum kepada keluarga, teman dan koleganya.
Sementara itu Sekda Syaifullah menimpali bahwa kegiatan luhkumtak memiliki arah tujuan yang sangat mulia yakni mewujudkan masyarakat akan perlunya keadaran hukum serta menjadikan hukum sebagai panglima. Caranya, lanjut mantan Kepala Bapeda Kabupaten Situbondo itu, setiap warga harus menghormati hak orang lain dan tidak melakukan pelanggaran hukum.
“Dengan MEA ini, kini pasar tenaga kerja sudah bebas keluar masuk Indonesia. Untuk itu perlu adanya penyuluhan hukum agar SDM masyarakat Indonesia selalu unggul. Artinya SDM kita tidak rendah dimata negara-negara MEA. Termasuk diantaranya warga binaan yang ada di Rutan Situbondo, sudah harus siap dengan keterampilan, saat terjun ketengah masyarakat,” pungkas Syaifullah. [yit,awi]

Tags: