Rute Perintis di Bandara Trunojoyo Tunggu SK Dirjen Perhubungan Udara

Penerbangan dari Bandara Trunojoyo saat ini belum bisa dilakukan karena masih menunggu SK Dirjen Perhubungan Udara.

Penerbangan dari Bandara Trunojoyo saat ini belum bisa dilakukan karena masih menunggu SK Dirjen Perhubungan Udara.

Sumenep, Bhirawa
Penerbangan perintis dengan rute yang melalui Bandara Trunojoyo Sumenep hingga kini belum bisa dilaksanakan, meski hasil koordinasi Dishub dengan Dirjen Perhubungan Udara sudah menentukan rute penerbangan. Hingga kini penerbangan perdana dari Bandara Trunojoyo belum bisa dilakukan karena masih menunggu Surat Keputusan (SK) Dirjen Perhubungan Udara.
“Penerbangan perdana di jalur keperintisan memang belum bisa dimulai karena masih menunggu SK dari Dirjen Perhubungan Udara,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sumenep Moh Fadillah, Selasa (31/3).
Sesuai hasil koordinasi di Bogor, rute keperintisan direvisi dari Sumenep-Surabaya-Karimun Jawa dan Sumenep-Jember. Rute tersebut berbeda dari yang diajukan sebelumnya yakni Sumenep-Surabaya, Sumenep-Bawean (Gresik), dan Sumenep-Kangean. Revisi itu dilakukan karena rute yang diajukan sebelumnya belum siap, sehingga rute keperintisan itu dialihkan ke bandara yang lain.
“Jalur keperintisan ini bisa diberlakukan pada pertengahan  April 2015. Sedangkan tiketnya kisaran Rp 150 ribu hingga Rp 200 ribu per penumpang per jalur,” tuturnya.
Bandara Trunojoyo saat ini memiliki panjang runway 1.160 meter dan diupayakan akan diperpanjang lagi hingga 1.400 meter. Susi Air, maskapai yang akan melayani penumpang di rute keperintisan itu dengan kapasitas 12 penumpang.
Pemerintah setempat sudah melakukan pembebasan lahan pada tahun anggaran 2014 seluas 8,5 hektare dengan anggaran ganti rugi sebesar Rp 9,6 miliar untuk perpanjangan runway dan fasilitas pendukung lainnya. Sedangkan fasilitas lain seperti tempat parkir dan fasilitas pendukung lainnya sudah siap. [sul]

Tags: