(2 dari 3 Penyandang Diabetes Tidak Menyadari Kalau Sakit)
Surabaya, Bhirawa
Gaya hidup dan pola makanan yang sembarangan plus minimnya aktivitas olahraga menjadi salahsatu penyebab munculnya penyakiti Diabetes. Lantaran itu, untuk mencegah hadirnya penyakit ini, selain menjaga pola makan juga disarankan melakukan olahraga yang rutin atau setidaknya 45 menit setiap harinya.
Brand Manager Diabetasol, Ridwan Zali saat dikonfirmasi Bhirawa di sela-sela acara “Indonesia Lawan Diabetes” di Novotel Surabaya, Sabtu (3/9) kemarin mengatakan dengan berolahraga teratur selama 45 menit dan rutin ternyata mampu mencegah semua penyakit khususnya Diabetes.
“Untuk itu kami juga telah menyiapkan gerakan atau senam khusus bagi penderita Diabetes yang termasuk dalam Gerakan Indonesia Lawan Diabetes juga sebagai program inisiatif Kementerian Kesehatan dan PT Kalbe Farma Tbk,” jelasnya.
Ridwan menambahkan, dengan bekerjasama dengan Persatuan Diabetes Indonesia (Persadia) ini, pihaknya bersama-sama menciptakan senam Diabetes.
“Jadi dari PT Kalbe Farma Tbk ini kami selalu sosialisasikan senam ini disetiap even sebelum acara dimulai, kami selalu melakukan gerakan senam Diabetes terlebih dahulu setelah itu baru kami edukasi kan pola makan. Jadi senam Diabetes ini selalu kami bawa disetiap even,” jelasnya.
Sementara itu salahsatu even yang digelar berupa seminar edukasi Diabetes baik kepada masyarakat awam maupun tenaga medis. Serta ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam 50.000 aksi #IndonesiaLawanDiabetes.
“Adapun aksi 50.000 #IndonesiaLawanDiabetes ini adalah dengan mengajak 50 ribu orang untuk melakukan gerakan melawan Diabetes dengan cara melakukan posting di sosial medianya dari ajakan kita untuk memilih salahsatu seperti cek gula darah, olahraga, atur pola makan dengan mengurangi karbon maupun konsumsi gula setelah diposting di FB, Twiter atau Instagram lalu dikirim ke www.indonesialawandiabetes.com. Persatu posting diitung satu aksi sehingga nantinya akan ada 50 ribu aksi,” ujarnya.
Sedangkan menurut Ketua Persatuan Diabetes Indonesia, Prof Dr Agung Pranoto, dr Mkes, SpPD, KEMD, FINASIM menunjukkan adanya peningkatan prevalensi Diabetes dari 5,7% menjadi 6,9% atau sekitar 9,1 juta jiwa sesuai dengan data Riskesdas 2007 dan 2013.
“Sesuai dengan estimasi International Diabetes Federation (IDF) 2015, bahwa penyandang Diabetes di Indonesia diperkirakan mencapai 10 juta jiwa. Mengacu pada data tersebut, jika Indonesia tidak melakukan intervensi, diperkirakan pada tahun 2040, penyandang Diabetes akan mencapai 16,2 juta jiwa,” jelasnya.
Diabetes sendiri saat ini sudah menjadi penyakit pembunuh nomor 3 di Indonesia (6,7%) merujuk pada data Sample Registration Survey (SRS) 2014, melebihi penyakit menular seperti Tuberkulosis, Malaria dan Diare.
Perwakilan dari Kementerian Kesehatan, Dyah Erti Mustikawati, MPH menerangkan 90% dari perkiraan 422 juta penyandang Diabetes di seluruh dunia, menderita Diabetes tipe 2 yang disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat.
Data Riskesdas 2013 menunjukkan bahwa 2 dari 3 orang penyandang Diabetes, tidak menyadari bahwa dirinya menderita Diabetes.
“Ini yang menjadi salah satu misi dari Gerakan Indonesia Lawan Diabetes, bahwa dengan melakukan perubahan gaya hidup dan deteksi dini, penyakit Diabetes bisa dicegah dan hal ini sejalan dengan misi Kementrian Kesehatan tahun ini untuk Cegah, Obati dan Lawan Diabetes,” tandasnya.
PT Kalbe Farma Tbk, sebagai perusahaan di bidang kesehatan juga konsisten berinovasi untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat, melansir aplikasi digital Diabetes Solution Center. Dengan 4 fitur yaitu Diabetes Diary, yang mampu melakukan monitoring kadar gula darah yang dilengkapi fitur pengingat dan alarm.
Ask the Expert yaitu konsultasi online dengan ahli Diabetes, Tips and Information seputar Diabetes dan Delivery Service untuk kenyamanan berbelanja yang lebih praktis dengan layanan antar 1×24 jam serta menerima manfaat sebagai anggota Kalbe Family.
Menurut Sarah Sechan juru bicara untuk Gerakan Indonesia Lawan Diabetes mengingatkan pentingnya gaya hidup sehat.
“Gaya hidup modern yang serba instan dan praktis membuat sejumlah orang malas menjalankan pola hidup sehat yang pada akhirnya menjadi sumber berbagai penyakit,” tuturnya.
Sarah mengingatkan kesadaran akan pentingnya menjaga pola makan dan olahraga secara teratur, bisa menjauhkan diri dari berbagai risiko kerugian.
“Saya sendiri tidak menderita Diabetes tapi menjalankan diet dengan teratur, bukan hanya untuk menjaga penampilan tetapi sebagai tindakan preventif,” ujar Sarah. [riq.dna]