RZ Gandeng Pemprov Jatim Bangun Desa Berdaya

Branch Manager Rumah Zakat Surabaya, Aditya Evan menyerahkan cinderamata kepada Nana Fajar dari Bappeda Jatim saat acara Sharing Session ‘Desa Berdaya’ Regional Jawa Timur, di Namira hotel Syariah Surabaya.

Pemprov Jatim, Bhirawa
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang fokus mengelola zakat, infaq dan shodaqoh (ZIS), Rumah Zakat (RZ), menggandeng Pemprov Jatim untuk mengembangkan salah satu programnya bernama Desa Berdaya. Program ini ditarget mampu membangun sebanyak 5.323 Desa Berdaya hingga 2023 nanti.
Koordinator Desa Berdaya Foundation Deni Wahyudin menuturkan, per Maret 2018 Rumah Zakat telah mampu mendirikan sebanyak 1.085 Desa Berdaya di 28 provinsi di Indonesia. Dari jumlah itu, 73 Desa Berdaya telah berdiri di Jatim. “Kami target hingga 2018 ini di Jatim akan berdiri 103 Desa Berdaya,” ujarnya, acara Sharing Session ‘Desa Berdaya’ Regional Jawa Timur di Namira hotel Syariah Surabaya, Selasa (24/4).
Deni menjelaskan, Desa Berdaya merupakan program pemberdayaan dalam cakupan wilayah desa. Program ini dilakukan melalui pendekatan terintegrasi. Yakni pembinaan masyarakat, ekonomi, pendidikan, kesehatan, Iingkungan hingga kesiap-siagaan bencana.
Tujuannya menumbuhkan kelembagaan lokal yang berdaya untuk mengatasi permasalahannya sendiri. “Program ini bekerjasama dengan pemerintah pusat dan provinsi. Dalam program ini ada tahapan. Pertama tahap mula, madya dan berdaya dengan pemberian bantuan dana yang berbeda-beda,” katanya.
Dalam tiap tahap pendampingan, lanjutnya, ada anggaran yang dialokasikan. Untuk tahap mula sebesar Rp10 juta. Tahap madya Rp25 juta dan tahap berdaya sebesar Rp50 juta. Pendampingan mulai dari tahap mula hingga berdaya ditargetkan bisa tuntas hingga lima tahun. Jika sudah masuk tahap berdaya, maka secara perlahan, Rumah Zakat akan melepas.
“Anggaran untuk program ini berasal dari infaq dan juga dana CSR (corporate social responsibility) perusahaan. Untuk menentukan desa mana yang akan kami dampingin, kami ada survey dan juga mengandalkan data dari pemerintah,” tandasnya.
Sementara itu, Branch Manager Rumah Zakat Surabaya, Aditya Evan mengatakan, Rumah Zakat telah menjalin kolaborasi diantaranya dengan tiga kementerian untuk pembangunan 5.323 Desa Berdaya di tahun 2023. Ketiga kementerian tersebut Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, serta Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional. Di regional Jatim, Rumah Zakat juga menginisiasi kerjasama dengan Pemprov Jatim dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jatim.
Adit mengatakan, sepanjang 2017, Rumah Zakat telah mengelola dana zakat, lnfaq, dan shadaqah para donatur dengan berbagai program pemberdayaan yang terdapat di 1.056 Desa Berdaya, yang tersebar di 172 kota/kabupaten dan 21 provinsi di Indonesia.
Jumlah penerima manfaat di tahun 2017 adalah 1.919.834 orang, yang mendapatkan layanan program di bidang Kesehatan (Senyum Sehatl, Pendidikan (Senyum Juara), Ekonomi (Senyum Mandiri), dan Lingkungan (Senyum Lestari).
Sementara itu, Bidang Sosial Budaya Bappeda Jatim, Nana Fajar mengungkapkan, jumlah warga miskin dan pengangguran di Jatim terus menurun. Untuk warga miskin, secara persentase per September 2017 sebesar 11,20 persen, turun 0,57 persen dibanding Maret 2017 yang sebesar 11,77 persen.
Sedangkan jumlah warga miskin, pada Agustus 2017 sebesar 4,00 persen, turun 0,21 persen dibanding Agustus 2016 sebesar 4,21 persen. “Kami gencar melakukan program dan kegiatan untuk menurunkan angka kemiskinan. Salah satunya program Jalin Mantra (Jalan Lain Menuju Mandiri dan Sejahtera),” katanya. [iib]

Tags: