Saat Gus Ipul Halal Bihalal Bersama Khofifah dan Emil di Grahadi

Ketua PBNU Drs H Saifullah Yusuf saat bercengkrama dengan Gubernur Khofifah dan Wagub Emil di Gedung Negara Grahadi Surabaya.

Bercengrakama Soal Isu-isu Politik hingga Revitalisasi Makam yang Jadi Arena Selfie
Pemprov Jatim, Bhirawa
Hangat, begitulah gambaran ketika Ketua PBNU sekaligus mantan Wakil Gubernur Jatim Drs H Saifullah Yusuf atau Gus Ipul ikut halal bihalal bersama Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, di Gedung Negara Grahadi, Selasa (11/6). Selama di Grahadi, ketiga tokoh tersebut terlihat sangat akrab saat bercengkrama.
Gus Ipul tiba di Gedung Grahadi tepat pukul 10.00 WIB dan menjadi tamu terakhir Gubernur Khofifah karena halal bihalal di Gedung Grahadi digelar mulai pukul 08.00-10.00 WIB. Saat Gus Ipul tiba, langsung disambut Emil Dardak bersama Istri Arumi Bachsim. Mereka bertiga lantas ngobrol ringan sebelum kemudian Khofifah datang ikut nimbrung satu meja dengan mereka.
Ketiganya tampak ngobrol santai. Beragam topik mereka bahas mulai dari isu-isu politik terkini hingga guyonan-guyonan khas pesantren. Ketiganya ngobrol sangat santai dan tak ada rasa canggung walaupun sebelumnya sempat ‘bertanding’ pada Pilgub Jatim 2018 lalu.
Salah satu yang dibahas tentang revitalisasi makam. Pembahasan makam ini bermula ketika Gus Ipul menceritakan revitalisasi makam yang ada di Dusun Jeruk, Ledug, Pasuruan atau berada di areal wisata halal Ngopibareng Pintulangit. “Umumnya makam belum menjadi perhatian. Biasanya rimbun dan terkesan angker. Padahal makam adalah rumah masa depan kita semua,” kata Gus Ipul.
Di Ledug, Gus Ipul mencontohkan upayanya mengubah makam dari kesan angker menjadi sangat indah dan membuat warga betah berdoa di dalam kompleks makam bahkan menjadi arena selfie.
Di makam Ledug sendiri seluruh batu nisan diganti dengan baru dan seragam. Selain itu, rumput makam diganti rumput taman. Lampu-lampu hias juga dipasang di pepohonan besar yang ada di sekitar makam. Tempat khusus berdoa bagi peziarah, tempat parkir, toilet serta kantor pengelola makam juga dibangun melengkapi kesan indah makam.
Problem makam umum menurut Gus Ipul cukup serius dan memerlukan perhatian khusus. Apalagi saat ini juga sering ditemukan gesekan sosial soal boleh tidaknya warga tertentu dimakamkan di sebuah kompleks makam. “Soal siapa yang boleh dimakamkan dan siapa yang tidak boleh dan masalah lahan yang menyempit. Jadi pemerintah harus ikut mengatur soal makam ini,” kata Gus Ipul.
Sementara itu, Khofifah sendiri ternyata juga punya pandangan yang sama, Khofifah bahkan sempat mengeluhkan soal makam ini. “Saya itu mau bersihkan makam keluarga saja perlu proses yang panjang,” kata Khofifah.
Karenanya, Khofifah setuju pemerintah punya perhatian lebih terhadap pengelolaan makam melalui kebijakan yang tepat dan pemberian anggaran melalui dana desa. “Ini memang wewenang kabupaten/kota. Tapi makam memang harus distandarisasi,” ujarnya.
Seperti yang diketahui, Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf (Gus Irsyad) baru saja meresmikan makam warga yang ada di Dusun Jeruk, Desa Leduk, Kecamatan Prigen, Pasuruan. Peresmian makam yang ada di dalam kompleks wisata halal Ngopibareng @pintukangit kali ini sedikit unik karena dilakukan malam hari tepat di malam ke 30 Ramadhan lalu.
Selain waktu peresmian yang unik, makam warga ini juga sangat menarik karena didesain cukup bersih, indah sehingga tidak ada kesan angker di makam warga Leduk ini. “Ini kuburan bukan sembarang kuburan. Makam seperti ini bisa jadi inspirasi pengelola makam lainnya agar makam bisa dikelola dengan baik,” kata Gus Irsyad.
Makam di Desa Leduk ini, kata Gus Irsyad, akan dijadikan model untuk mendorong makam-makam desa lainnya di Pasuruan ikut merevitalisasi makam desa.
Makam yang ada di desa Leduk ini memang sangat istimewa di mana seluruh makam dibangun dengan model yang sama. Selain itu, di area makam juga ditanami rumput golf sehingga para peziarah bisa sangat nyaman ketika berdoa di dekat makam keluarga mereka.
Lampu-lampu hias berkelip juga dipasang sehingga mampu mengusir kesan angker makam. Di dekat makam dibangun kantor pengelola makam yang modern. Area parkir yang luas dan bersih juga terhampar di dekat makam.
Orang yang mempunyai ide itu adalah Gus Ipul yang mengubah perwajahan makam yang ada di desa di kawasan Tretes, Pasuruan ini. “Makam adalah rumah masa depan sehingga sudah selayaknya kita merevitalisasi makam agar tidak lusuh dan terkesan angker,” kata Gus Ipul.
Menurut Gus Ipul, awalnya tidak mudah untuk merevitalisasi makam karena harus mendapatkan persetujuan dari warga desa. Namun setelah dilakukan pendekatan dan pertemuan beberapa kali, warga akhirnya menyetujui untuk bersama-sama melakukan revitalisasi makam.
Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membersihkan ilalang serta tumbuhan liar di sekitar makam. Batu nisan makam lantas diganti agar seragam. Selanjutnya rumput makam juga diganti dengan rumput yang biasa ditanam di lapangan golf.
Untuk membangun kesadaran warga. Sebuah plakat besar bertuliskan “Taman Makam Pahlawan Keluarga” juga didirikan dan ditempatkan di gerbang makam. “Jadi mereka yang dimakamkan adalah pahlawan bagi keluarga masing-masing sehingga sudah sewajarnya jika ahli waris bisa merawat dan memperindah makam,” ujar Gus Ipul. [Adit Hananta Utama]

Tags: