Saat Santri Bersatu Membuat Wirausaha Baru

Wirausaha dengan produk Keripik Santrhee menjadikan para pemuda berlatar belakang santri ini lebih berdaulat. [alimun hakim]

Berasal dari Berbagai Ponpes, Keripik Santhree Miliki Rasa Khas Nusantara
Kab Lamongan, Bhirawa
Ingin hidup mandiri dan sejahtera, jadilah pengusaha. Itu sudah dibuktikan oleh sekelompok santri yang sukses membuat sebuah usaha bersama pasca lulus menempuh pendidikan pondok pesantren. Berbekal tekat dan kemauan keras, akhirnya usaha keripik yang dibuat dengan cita rasa nusantara ini laris manis diburu konsumen.
Bermula dari kondisi yang serba pas-pasan karena belum memiliki pekerjaan setelah lulus pondok pesantren, para santri ini lantas menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dengan produk keripik dengan citra rasa nusantara. Pelan namun pasti, keripik buatan para santri ini laku dan diminati masyarakat.
Keripik yang diproduksi di Dusun Jamang, Desa Taji, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan ini seperti yang disampaikan oleh Idham Kholiq salah satu pembina, memiliki citra rasa berbeda dengan keripik-keripik pada umumnya. Sebab rasa yang ada ini adalah rasa khas kuliner nusantara.
Meski belum memproduksi dengan jumlah besar, namun aktivitas para alumni santri dari berbagai pondok pesantren (ponpes) mulai alumni Ponpes Sunan Drajat, Fathul Hidayah dan Al Fattah Siman Sekaran ini, hasil produksi keripiknya sudah mulai merambah di sekitar wilayah produksi dan Pantai Utara (Pantura).
Keripik yang diberi nama Santrhee ini, jelas Idham, dikemas dengan berbagai ukuran, yang secara penampilan tidak kalah dengan keripik yang sudah ada dipasaran. “Kemasan keripik Santrhee ini kita kemas dengan elegan dan menarik, bagian depan kemasan kita kasih gambar karikatur santri ada juga santriwati, sebagai identitas pembuatnya,” terangnya.
Rasa keripik Santrhee sendiri, tidak mau kalah dengan keripik lainnya, karena selain gurih dan renyah, keripik Santrhee bahkan rasa khas kuliner Nusantara ada semua. “Kalau pada umumnya keripik itu hanya ada rasa satu atau dua, tapi keripik Santrhee buatan alumni santri ini rasa khas kuliner nusantara ada semua,” ujarnya.
Dipilihnya rasa khas kuliner Nusantara, lanjut Idham, bagian dari upaya untuk tetap melestarikan beragam kuliner di tanah air, dan tentunya keripik Santrhee tidak sekedar edar di Lamongan, tapi kedepanya diharapkan bisa edar di seluruh Nusantara.
“Itu bagian dari kecintaan kita terhadap negeri ini, dari santri untuk negeri emang sudah pas, apalagi shoft opening-nya ini kita bareng dengan hari santri pada 22 Oktober 2018 lalu, karena yang memproduksi keripik ini adalah semua alumni santri,” ungkapnya.
Kelompok Pemuda Jamang ini, kata Idham, berkarya membuat produk ungulan karya santri alumni, untuk meningkatkan daya saing produksi hasil karya santri mandiri, untuk menciptakan karya ekonomi kreatif kepemudaan, dengan memanfaatkan hasil pengelolahan ikan untuk dijadikan produk makanan yang yang lebih modern serta mengusung cipta rasa nusantara.
Hal senada disampaikan oleh Khotibul umam ketua Tim pengembangan produk karya santri mandiri ini, mengemukakan pihaknya akan selalu membuat trobosan-trobosan baru dalam dunia produksi makanan ringan ini, dengan mengedepankan unsur budaya dan cipta rasa dari nusantara yang dikelola oleh santri maupun santri alumni.
Selanjutnya pihaknya juga menambahkan bahwa prototipe dari pengembengan santri tersebut, akan di soundingkan dengan beberapa Lembaga Pesantren maupun lembaga swasta guna memupuk kembangkan peningkatan perekonomian di Pesantren.
“Ini merupakan kado kami dalam memperingati hari santri 2018, semoga melalui momen ini santri mampu berfikir untuk berkarya dalam bidang usaha perekonomian maupun kemasyarakatan, jangan takut setelah jadi alumni santri, sepanjang kita mau melangkah semua bisa diraih, asalkan kita ada kemauan,” Pungkasnya. [alimun hakim]

Tags: