Saatnya Jeda Rekreasi

rekreasiHampir seluruh kawasan Jawa sedang digelayuti arak-arakan mendung, sampai comulus-nimbus (yang tebal dan menghitam). Hujan turun tanpa henti. Seluruh pesawat akan diguncang, dan bisa mengarah turbulensi (naik turun tiba-tiba). Di laut, beberapa perairan berpotensi memiliki tinggi gelombang sampai 4 meter, bisa “menelan” kapal berbobot kurang dari 3000 dwt. Bahkan banyak pelabuhan melakukan jeda operasional. Area wisata juga tutup.
Perlu pertimbangan cermat untuk melakukan perjalanan jarak jauh, dengan kapal laut maupun maskapai penerbangan. Terutama kebiasaan rekreasi (wisata) akhir pekan. Andai harus dilakukan, seyogianya memilih tujuan wisata ke-sejarah-an dan wisata religi. Serta perjalanan menyambung silaturahim sanak keluarga. Khususnya yang tak jauh benar, agar tidak terlalu lama di perjalanan.
Sepanjang jalan menuju tempat wisata, sudah nampak licin dan basah pula akibat diguyur hujan. Karena itu perlu ekstra waspada, terutama pada tujuan wisata alam (plantations tour) saat di pantai atau di pegunungan. Bencana longsor dan badai bisa datang tiba-tiba. Wisata pegunungan sudah menelan korban jiwa, April lalu (seharusnya menjadi akhir musim hujan). Tetapi datang hujan pada musim kemarau basah.
BMKG (Badan Meteorologi Kegempaan dan Geofisika) memberitahukan hadirnya badai La-Nina. Angin dan badai bisa datang di darat (berupa puting beliung), bisa di laut, juga bisa di udara. Beberapa bandara juga sering men-delay penerbangan. Antaralain bandara Husein Sastranegara (Bandung), bandara Adisucipto (Yogya), bandara Abdurrahman Saleh (Malang) serta bandara Sultan Badarudin (Palembang). Perjalanan udara terasa bagai sport jantung.
Hampir seluruh kawasan nasional sedang digelayuti arak-arakan mendung, sampai comulus-nimbus (yang tebal dan menghitam). Seluruh pesawat akan diguncang, dan bisa mengarah turbulensi (naik turun tiba-tiba). Lalulintas jalan akan sibuk oleh mobil pribadi maupun angkutan  (bus) wisata yang disewa. Kewaspadaan selama di perjalanan mesti ditingkatkan. Sudah sangat banyak korban harta, raga dan jiwa, terbuang sia-sia di jalan raya.
Tragedi kecelakaan sebagian besar disebabkan oleh kru. Diantaranya karena sopir kurang ahli dan tidak memahami jalan yang dilintasi menuju area wisata. Kesalahan manusia dibalik stir kendaraan, menjadi faktor utama kecelakaan. Kesalahan umumnya berupa tidak terampil, ugal-ugalan, sampai dibawah pengaruh narkoba dan miras.
Maka seyogianya, sekolah (maupun rombongan kampung) bisa memilih paket wisata religi. Mendatangi museum atau mengunjungi makam Wali Sanga. Biasanya program wisata religi (harganya) lebih terjangkau. Hampir seluruh daerah memiliki situs sejarah dan museum (tempat wisata kebangsaan). Sehingga kelompok wisata sekaligus bisa berkemah (menginap) dengan memperoleh penjelasan sejarah. Itu akan menarik, berwisata sekaligus memperoleh spirit dan pencerahan mental kejuangan.
Wisata bersifat spirit dan religi, juga bisa dilakukan pada kawasan hutang lindung. Sekaligus obyek penelitian pendidikan, dan pembiasaan pelestarian lingkungan. Di berbagai daerah propinsi banyak bertebaran wisata pada hutan lindung. Yang terkenal misalnya, di Lembang, Bandung, terdapat makam pahlawan nasional Otto Iskandardinata, di perbukitan yang asri. Di Kediri (Jawa Timur) terdapat wisata gunung Kelud.
Kewaspadaan di dalam arena wisata juga tak kalah pentingnya. Banyak aksiden terjadi, umumnya disebabkan keteledoran dan pengawasan yang kurang memadai. Ada tempat wisata yang kurang memperhatikan keselamatan, kurang perawatan. Sampai menyebabkan korban jiwa. Begitu pula di kawasan pantai, diperlukan lebih banyak penjagaan. Pendampingan tim resque (penyelamat) dan sarana pertolongan pertama wajib disiagakan.
Maka misi wisata sebagai re-kreasi mesti dijaga benar. Serta tetap berlaku sopan dan waspada. Harapan rekreasi seyoginyanya tidak berubah menjadi musibah bencana. Namun sebenarnya rekreasi di rumah, bercengkerama dengan keluarga, juga tak kalah hebat manfaatnya.

                                                                                                              ———   000   ———

Rate this article!
Saatnya Jeda Rekreasi,5 / 5 ( 1votes )
Tags: