Sabar dari Cercaan

Ir Sigit Setyawan

Ir Sigit Setyawan

Menjadi seorang Kepala Dinas PU Bina Marga Kab Sidoarjo, selain butuh sosok yang bisa kerja cepat dalam menangani banyaknya kerusakan jalan, tapi  juga butuh pribadi yang sabar dan kuat menerima  banyaknya cercaan dari masyarakat.
Hal ini dirasakan sendiri oleh Ir Sigit Setyawan, pria bershio Kerbau ini  mengaku kerap mendapat cercaan dari masyarakat saat mengurusi banyaknya kerusakan jalan yang terjadi di Sidoarjo.
Disampaikan pejabat yang tinggal di Perumahan Bluru Kidul Permai itu, Kabupaten Sidoarjo sebagai kawasan penyangga Kota Surabaya, maka jalan-jalan di kabupaten ini harus siap jika dikoyak-koyak armada besar yang lalu lalang dari Surabaya ke Sidoarjo dan sebaliknya.
“Karena itu jalan di Sidoarjo rawan rusak karena kerap dilalui kendaraan berat. Sayangnya banyak warga yang tak paham,   tidak semua jalan di wilayah Kab Sidoarjo itu jadi tanggung jawab Pemkab Sidoarjo. Pokoknya begitu ada kerusakan, dinas kami yang jadi sasaran cercaan, jadi ya harus sabar,” ujar pria berzodiak Sagitarius belum lama ini.
Dia menjelaskan untuk  kelas jalan nasional menjadi tanggung jawab  Balai Besar , dan untuk jalan penghubung antar daerah jadi tanggung jawab Pemprov Jatim.
Disampaikan Sigit, jalan kondisinya tidak bisa tahan lama, banyak faktor penyebabnya. Salah satunya karena adanya pelanggaran kelas jalan.  Ia menyebut, armada truk yang masuk ke wilayah Sidoarjo tiap harinya tidak bisa dicegah. Padahal sudah dilakukan razia kelas jalan untuk truk-truk itu. ” Truk-truk itu masuk ke Sidoarjo maupun ke Surabaya karena pesatnya pembangunan industri dan perumahan, mereka kadang memiliki muatan berlebih yang bisa merusak jalan,” kata Sigit yang pernah dipercaya jadi  Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Sidoarjo itu.
Selain volume kendaraaan yang tinggi dan muatan berlebih, kata Sigit, kadang juga rekondisi pipa dari perusahaan yang tidak sempurna. Jalan  sudah mulus tapi dibongkar lagi untuk memasang pipa baru.  Dari data yang ada, panjang jalan di Kab Sidoarjo adalah 992 km,  kondisi jalan yang baik sepanjang 882 km. ”Padahal biaya untuk membangun jalan itu tidak sedikit, saat peningkatan Jl Brigjen Katamso Waru saja, pernah membutuhkan  anggaran sampai Rp 3 miliar,” katanya.
Idealnya kata dia jalan-jalan itu didicor seperti di By Pass Juanda.  Namun itu tidak memungkinkan,  karena banyak faktor. Di antaranya masalah anggaran. [ali]

Rate this article!
Sabar dari Cercaan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: