Sabet Juara di FLS2N setelah Menari dengan Pelepah Pinang

Ajeng Mai Sunu Putri, Rizkika Ayudia Apsari dan Melodi Puspa Nafasha tiga penari dari SDN Dinoyo III Kota Malang menunjukkan trofi juaranya usai mengikuti FLS2N di Kantor Dindik Jatim Jl Jagir Sidoresmo V Surabaya, Rabu (26/7). [adit hananta utama]

Dindik Jatim, Bhirawa
Bangga dan penuh suka cita dirasakan tiga kontingen asal Kota Malang dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) Jatim. Mereka adalah Ajeng Mai Sunu Putri, Rizkika Ayudia Apsari dan Melodi Puspa Nafasha. Ketiganya sukses menyabet trofi juara I untuk ketegori lomba tari jenjang SD.
Tiga siswa dari SDN Dinoyo III Kota Malang itu merasa puas setelah hampir dua bulan terakhir mempersiapkan diri. Berlatih siang dan malam, empat hari dalam sepekan. Ajeng mengungkapkan, dua temannya yang ikut bertandang di kantor Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim itu merupakan partner sejak mereka duduk di bangku kelas satu.  “Sudah banyak lomba yang kita ikuti bersama sampai sekarang sudah kelas lima. Sebenarnya ada tujuh anak yang masuk dalam tim tari,” tutur Ajeng ditemui kemarin, Rabu (26/7).
Dalam penampilannya, mereka membawakan Tari Geretan dengan kombinasi properti slumpring jambe (Pelepah pinang). “Ini tari kesukaan saya. Ciri khas Kota Malang jadi semakin yakin,” tandas Ajeng.
Kendati demikian, adanya rasa grogi tidak dipungkiri oleh Ajeng dan dua teman lainnya. Grogi itu muncul lantaran lawan yang mereka hadapi bukanlah lawan yang ringan. “Lawannya juga bagus-bagus menarinya. Sampek tadi grogi,” tutur dia.
Raut sumringah juga tampak dari Rizkika Ayudia Apsari. Prestasi-prestasi di bidang tari telah banyak dia koleksi dengan teman-temannya. Namun, itu saja belum cukup. Rizkika masih ingin berprestasi hingga bisa menari ke luar negeri. “Dari ibu juga suka nari. Sukanya Tari Topeng Bapang ciri khas Kota Malang,” tutur dia.
Guru pembimbing tari SDN Dinoyo III Kota Malang Budi Setiawan menuturkan, keunikan yang khas dari penampilan timnya adalah dari properti yang digunakan. Sejauh ini, dirinya belum pernah melihat ada pelepah pinang digunakan untuk materi properti tari. Termasuk dalam ajang di kancah nasional. “Tari ini juga sesuai dengan porsinya untuk penari seusia anak-anak,” kata dia.
Terlepas soal properti, pria yang juga wali kelas lima SDN Dinoyo III ini mengakui ketekunan tim binaannya dalam berlatih. Bahkan saat bulan puasa lalu, latihan harus dilakukan malam hari setelah salat tarawih. “Mengajar anak itu gampang-gampang susah. Kalau mereka sudah kehilangan mood, ya sudah, latihan gak bisa dilanjutkan,” pungkas dia. [tam]

Tags: