Drs H Amin Said Husni
Bondowoso, Bhirawa
Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni kembali menghadiri Safari Pendidikan yang digagas Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) di SMPN 1 Tamanan.
Dalam sambutannya kali ini, Bupati dua periode ini menuturkan filosofi dan praksis pendidikan yang merupakan tataran dalam dunia pendidikan dihadapan seluruh insan pendidikan se Kecamatan Tamanan, Grujugan dan Maesan.
“Kedua tataran ini saling terkait. Karena praktik-praktik penyelenggaraan pendidikan tidak boleh lepas dari filosofi pendidikan. Hal ini dilakukan agar kita tidak hanya berkutat dalam rutinitas saja. Jadi, kita harus memahami konteks dari filosofi pendidikan,” tutur Bupati Amin.
Menurut Bupati yang juga Presiden Republik Kopi ini, pemerintah masih gamang dalam menentukan kebijakan sektor pendidikan di Indonesia.
“Selama ini memang kebijakan pemerintah selalu berubah-ubah. Sekarang yang menjadi stressing dari pemerintah adalah pendidikan karakter. Ini yang harus menjadi perhatian kita. Karena, sesungguhnya kalau berbicara pendidikan, yang paling mendasar adalah pendidikan karakter,” jelasnya. Oleh karena itu, dirinya berharap agar semua guru di Kabupaten Bondowoso tidak hanya bisa dalam hal mengajar, melainkan harus bisa menjadi pendidik untuk membentuk karakter anak didiknya.
“Anak-anak harus bisa mengerti ilmu pengetahuan dan berkarakter. Jadi, semua guru memiliki kewajiban tidak hanya mengajar saja, tetapi harus membentuk karakter siswa,” pungkasnya.
Dalam safari pendidikan kedua di tahun 2018 tersebut ikut mendampingi Bupati diantaranya Kepala Dinas Pendidikan, Endang Hardiyanti berserta Kepala Bappeda, Inspektur, kepala OPD dan seluruh insan pendidikan di 4 kecamatan.
Dalam kesempatan tersebut Bupati juga memberi kesempatan pada seluruh insan pendidikan untuk berdialog tentang bagaimana memperbaiki pendidikan di Bondowoso yang tentunya sesuai dengan kondisi adat dan budaya Bondowoso tanpa mengesampingkan aturan dan kebijakan dari Pemerintah pusat. [har]
