Sahabatku

Oleh :
Ika Rahmawati Kholifah

Sahabatku
Terima kasih telah berjalan disamping ku
Berjalan bersama melewati gelap dan terang
Tak peduli dengan panasnya mentari
Atau dinginnya angin yang berhembus
Kau tetap selalu ada disamping ku
Sahabatku
Maafkan diriku yang terkadang salah ini
Tanpamu mungkin aku kehilangan arah
Atau bahkan terkubur dengan kesalahan yang kulakukan
Namun kau tetap menggandeng tangan ku
Dan membawaku ke jalan yang indah
Sahabatku
Aku beruntung bertemu denganmu
Bertemu dengan seseorang yang membuatku tersenyum
Melewati hari-hari dengan suka cita
Canda tawa mengisi sebuah cerita
Terima kasih sahabatku

Pemuda Mengajar

Kala mentari menampakan sinarnya
Angin menghembuskan nafasnya
Kami melangkah pasti di jalan setapak
Jalan-jalan tak beraspal
Hanya jalan bebatuan
Menjadi jejak penuh harapan
Anak-anak itu menyambut kami
Memanggil nama kami
Dan mencium tangan kami
Mereka generasi penerus bangsa
Kami pemuda penuh impian
Bersatu dalam satu tujuan
Membantu pendidik mencerdaskan penerus bangsa
Di tengah pandemi yang menghadang
Kami tetap semangat menjalankan tugas ini
Seperti kata mereka
Kami adalah ujung tombak untuk mengejar segala ketertinggalan pendidikan di negeri ini selama pandemi

Sajak untuk Pahlawan Hidupku

Ayah
Suaramu memang tak selembut Ibu
Namun tulusnya nasehatmu mampu membingkau hatiku
Belaian tanganmu tak sehalus Ibu
Namun di setiap sentuhanmu menghantarkan kenyamanan untukku
Pelukan ayah juga tak sehangat dan seerat Ibu
Karena kecintaannya padaku Ayah tak akan melepaskanku
Ayah
Aku ingin bersandar di bahumu meski aku sudah tak kecil lagi
Aku ingin melompat dan naik ke punggungmu
Memberikan kengahatan ketika aku kedinginan
Memberikan perhatian ketika aku menangis
Dan mendengar kisah sang kancil tatkkala akan tidur
Ayah
Ku rangkai sajak puisi ini
Untuk engkau ayahku
Sebagai tanda ucapan terima kasih
Atas segala yang kau labuhkan pada kehidupanku

Ibu

Matahari
Sinarmu tak sengahat pelukan Ibu
Samudra
Luasnya dirimu tak seluas dan sedalam cinta Ibu padaku
Malam
Gelap gulitamu tak membuatku buta,
ada Ibu yang menjadi pelita dalam kegelapanmu
Duri
Tajamnya dirimu tak mampu menggores diriku, karena Ibu selalu selalu menjagaku dalam pelukan eratnya
Ibu
Kasih sayangmu tak lekang oleh masa
Tak lekang oleh usia
Hanya doa kupersembahkan untukmu
Dan ribuan terima kasih dariku
Untukmu Ibu ku

Sebuah Mimpi

Aku terkadang menangis
Kadang tertawa
Karena dunia
Tak selalu ramah
Aku mencoba tegar dalam setiap langkah
Hadapi cobaan dengan senyuman
Suka duka dalam perjuangan ini
Menjadi ceritaku nanti
Semua adalah perjalanan
Perjalanan untuk meraih impian
Lelah dan letih sudah biasa
Karena impian juga bukan biasa
Dan aku akan terus berjuang
Tak akan menyerah
Walaupun hambatan tak henti menghadang
Yang sulit untuk dilalui
Tak akan pupus ku meraihnya
Tak ada hasil tanpa adanya doa
Dan tak ada hasil tanpa adanya usaha

————- *** ————

Tentang Penulis :
Ika Rahmawati Kholifah
Lahir di Cilacap 28 Maret 2000. Mahasiswi program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ia saat ini tinggal di Karangpucung, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

Rate this article!
Sahabatku,5 / 5 ( 1votes )
Tags: