Sahur Unik Ala Kosti Nganjuk

Ratusan orang berpakaian pejuang 45 dan pakaian jawa kuno naik sepeda kuno keliling Kota Nganjuk sambil membangunkan warga untuk sahur.(ristika/bhirawa)

Ratusan orang berpakaian pejuang 45 dan pakaian jawa kuno naik sepeda kuno keliling Kota Nganjuk sambil membangunkan warga untuk sahur.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Ratusan orang berpakaian ala pejuang 45 dan pakaian Jawa kuno Minggu (12/7) dini hari tampak menaiki sepeda kuno keliling Kota Nganjuk sambil membangunkan warga untuk sahur. Bahkan mereka sempat menggelar doa bersama dan makan sahur di Jl KH. Wachid Hasyim Nganjuk.
Ratusan sepeda onthel kuno berbagai merek milik anggota komunitas sepeda tua Indonesia (KOSTI) melaju pelan keliling kota sambil membawa kentongan. Bunyi kentongan dibarengi dengan teriakan sahur, membangunkan orang yang berpuasa untuk segera sahur.
“Sekitar pukul 02.00.WIB, kami membagi diri menjadi tiga kelompok. Setiap kelompok dibekali peralatan lampu penerangan untuk membangunakn warga yang sahur,” terang Sekretaris KOSTI cabang Nganjuk, Sujarwo.
Aksi anggota KOSTI yang membangunkan warga untuk sahur dengan cara patroli sahur terasa menghibur warga. Sehingga warga banyak yang bangun serta keluar rumah untuk menyaksikan patrol sepeda kuno ala Kosti. Bahkan, puluhan pengendara motor berhenti untuk melihat aksi patroli sahur ini.
Sedangkan rute yang ditempuh oleh ronda sahur anggota Kosti mengelilingi Alon Alon Nganjuk, Jl RA Kartini lurus ke timur hingga tembus Jl Veteran. Tetap dengan menabuh kentongan, penggemar sepeda tua ini terus ke selatan hingga ke Jl Imam Bonjol, lalu belok kanan masuk Jl Trunojoyo.
Dari Jl Trunojoyo terus ke barat sampai di perempatan Kelurahan Jatirejo. Selanjutnya rombongan menyusuri Jl Lettjen S.Parman, belok ke timur lalu masuk Jl AR Saleh dan kembali lagi ke tempat semula yakni Jl KH.Wachid Hasyim kemudian rombongan santap sahur bersama. “Kami sengaja membangunkan orang untuk bersantap sahur dengan cara patroli, ini juga bertujuan ikut menjaga keamanan dan ketertiban jelang lebaran,” pungkas Sujarwo. [ris]

Rate this article!
Tags: