Saiful Ilah – Sutjipto Kini Berhadapan sebagai Rival

Pilkada (1)Sidoarjo, Bhirawa
Kesulitan besar bakal dihadapi Wabup Sidoarjo Pak Tjip (Hadi Sutjipto) yang berkeinginan maju sebagai Cabup Sidoarjo, 2015. Belum ada satu partai yang bisa dijadikan kendaraan politiknya, bahkan hampir semua partai sudah selesai melakukan penjaringan dan penyaringan.
Apabila Timses Pak Tjip tak bergerak cepat untuk merebut hati partai, bisa dipastikan angan-anggannya menjadi Bupati Sidoarjo hanya menjadi mimpi belaka. Belum jelas, partai mana yang akan mengusung Pak Tjip sebab semua partai pemilik kursi dewan, kecuali PD dan PKS yang belum melakukan penjaringan penyaringan. Partai yang sudah sampai ke tahap finish untuk mengusung Cabup, sebut saja KSB (Koalisi Sidoarjo Bersatu) dengan tujuh partai, lalu Gerindra juga melakukan penjaringan sendiri. Di dua kelompok partai yang menjaring itu nama Pak Tjip tidak terdaftar.
Ketua KSB, Emir Firdaus menegaskan, sudah tak ada pintu bagi Pak Tjip untuk melamar KSB karena waktu dibuka pendaftaran sudah ditawarkan kesempatan kepada Pak Tjip. Namun yang bersangkutan tak merespon. Padahal Ketua DPC PDIP, Tito Pradopo sudah membawa berkas Pak Tjip saat dibuka pendaftaran. Sementara Ketua DPC PD, H Sarto, mengakui sangat berminat partainya dijadikan kendaraan politik Pak Tjip. Ia akan melakukan komunikasi dengan Pak Tjip untuk mengklarifikasi, apakah benar serius Pak Tjip akan maju atau tidak.
Perubahan besar terjadi pada pusaran politik Sidoarjo, secara tak terduga Pak Tjip ingin berpisah dengan Saiful Ilah. Kemesraan Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah dan Wabup,  Hadi Sutjipto, hanya bertahan satu periode. Keduanya selanjutnya akan berhadap-hadapan sebagai rival yang sama tangguhnya di Pilkada Sidoarjo, 9 Desember 2015 mendatang.
Pak Tjip sebenarnya menginginkan sebagai Wabup, malah sempat mendaftar di DPC PKB, mengikuti uji publik dan tes wawancara di Kantor DPW PKB Jatim. Namun Jumat lalu, ia berpamitan ke Saiful Ilah untuk tak melanjutkan keinginannya mendampingi Saiful. Didampingi Ketua PC NU, H Abdy Manaf dan Gus Rofiq mendatangi Pendopo Kabupaten untuk menyampaikan perpisahan itu. Selanjutnya akan berkonsentrasi untuk menjadi Cabup.
Menurut sumber di Pendopo Pemkab Sidoarjo, Pak Tjip berpamitan ke Saiful Ilah dengan diantar dua kiai sepuh. ”Iya Pak Tjip diantar kiai sepuh datang ke pendopo,” ujar sumber tadi.
Awalnya, dia mengira jika pertemuan antara Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo itu biasa saja. Atau paling tidak membahas masalah Pilbup, apalagi Pak Tjip juga mendaftar Cawabup di PKB.
Namun, dia kaget ketika diberitahu Bupati Saiful Ilah jika Pak Tjip pamit dan menyatakan mengundurkan diri dari Bacawabup PKB. ”Sayang, kenapa harus pisah. Padahal, kami melihat bersatunya kembali Pak Saiful dan Pak Tjip sangat didambakan PNS,” ujar sumber tadi.
Pak Tjip belum bisa dikonfirmasi terkait pengunduran dirinya dari bursa Bacawabup PKB. Namun, dari salah satu orang dekat Pak Tjip diperoleh keterangan jika pengunduran diri Pak Tjip dari Bacawabup karena kondisi internal PKB lebih menginginkan kader muda. Sementara Pak Tjip dinilai kader tua.
Sejak awal, kader muda PKB tidak menginginkan Pak Tjip kembali mendampingi Saiful Ilah. Dan, detik-detik menjelang rekomendasi Bacawabup turun, perpecahan di internal PKB semakin tampak. Padahal, sebagai Bacawabup Pak Tjip sudah lobi-lobi ke DPP PKB. ”Kami optimis rekomendasi bacawabup PKB bisa turun ke Pak Tjip, tapi kalau kondisi internal PAC PKB pecah untuk apa diteruskan,” ujar orang dekat Pak Tjip yang enggan disebut namanya.
Sehingga Pak Tjip kemudian memutuskan untuk mundur dari Cawabup PKB dan memberi kesempatan kepada kader muda PKB, untuk mendampingi Saiful Ilah dalam Pilkada Sidoarjo 2015. Dan, Pak Tjip lebih memilih maju sendiri sebagai Cabup. Apa alasan Pak Tjip maju cabup sendiri, tentu nanti akan dijelaskan
Kendati sudah berpamitan ke Saiful Ilah, namun desk Pilkada PKB belum menerima surat pengunduran diri Bacawabup Pak Tjip. ”Kami belum menerima surat resmi pengunduran diri Pak Tjip,” ujar Ketua Desk Pilkada DPC PKB Sidoarjo, H Imam Rahmat.
Imam Rahmat mengaku kaget atas mundurnya Pak Tjip dari Bacawabup PKB. Kendati demikian, politisi yang juga kontrantor  kawak di Sidoarjo tersebut mengaku menghargai sikap Hadi Sutjipto.Menurut Imam Rahmat, sah-sah saja jika Pak Tjip maju sebagai Cabup. ”Mungkin sehari dua hari ini Pak Tjip mengirim surat pengunduran diri,” tegasnya.
Saat ini proses penjaringan Cawabup PKB sudah bisa dikatakan tinggal menunggu rekomendasi turun dari DPP PKB. Imam Rahmat mengaku peluang sembilan Cawabup cukup besar. Dengan mundurnya Pak Tjip dari bursa Bacawabup PKB, kini tinggal delapan calon. ”Pak Tjip sudah resmi mengundurkan diri kalau kami menerima surat resmi pengunduran dirinya,” tandas Imam Rahmat. [hds]

Tags: