Bupati Saiful Ilah Tegur PU Pengairan Sidoarjo

sampahSidoarjo, Bhirawa
Akibat penggelontoran eceng gondok bercampur dengan sampah warga yang telah memenuhi saluran/avour Buduran langsung kelaut. Membaut Bupati Sidoarjo marah, bahkan akan melakukan teguranĀ  langsung kepada Kepala PU Dinas Pengairan Kab Sidoarjo.
Bupati Saiful Ilah SH MHum Kamis (2/10) kemarin di Pendopo Kabupaten menegaskan dengan nada tinggi, kalau tidak sependapat dengan cara yang dilakukan PU Pengairan. Sampah warga dan eceng gondhok yang memenuhi sungai langsung dialirkan kelaut. Kalau untuk eceng gondhoknya gak masalah karena akan mati dengan sendirinya bila kena air laut.
Tetapi untuk sampah warganya, yang terdiri dari berbagai macam itu yaitu mulai dari plasik-plastik bekas rumah tangga, dan lainnya mestinya diambil tersendiri terus diangkut dan di buang ke tempat sampah selayaknya. ”Jadi jangan dibuang ke laut juga, jangan-jangan berhenti sebelum masuk laut, dan itu akan membuat buntu aliran air laut tambak-tambak,” tegasnya.
Menurut bupati, kalau hanya eceng gondok mungkin akan mati jika sampai di laut karena airnya asin. Sementara yang jadi masalah, sampah-sampah rumah tangga yang ada, bisa jadi penyumbatan di sungai dan pintu air tambak. Kalau sampai menjadi sumbatan, kasihan para petani tambak. ”Dinas PU Pengairan yang menangani pembersihan sampah dan kotoran di sungai itu akan saya tegur,” tegas Saiful Ilah yang juga petambak.
Sebelumnya, pada (1/10) petugas kebersihan Dinas PU Pengairan Kab Sidoarjo telah dikerahkan membersihkan eceng gondok bercampur sampah di avour Buduran. Petugas yang bekerja di lapangan menggunakan alat manual, seperti jangkar, arit dan lain sebagainya. Eceng gondok dan sampah rumah tangga itu langsung digelontorkan melalui pintu air Buduran, tak dikemasi atau dipisahkan ke atas daratan.
Nyono kordinator petugas lapangan dari Dinas PU Pengairan Kab Sidoarjo menyatakan, kalau hanya eceng gondok yang memenuhi sungai, biasanya dilakukan penyemprotan dan langsung mengering. ”Yang ada sakarang ini adalah sampah berbagai macam. Sampah rumah tangga dan lain sebagainya. Karena bercampur dengan berbagai macam sampah, maka langsung dialirkan ke laut,” katanya.
Keberadaan sampah di sungai-sungai mencapai 40 persen. Ini membuat petugas kebersihan di sungai, kesulitan. Kesadaran warga dalam membuang sampah masih sembarangan atau seenaknya. ”Buktinya, banyak sampah dibuang ke sungai, hingga menyumbat aliran air,” jelasnya. [ach]

Keterangan Foto: Para petugas PU Pengairan saat menggelontor eceng gondhok yang bercampur sampah warga di avoer Buduran langsung ke laut. [achmad suprayogi/bhirawa]

Tags: