Salah Pilih Cagub, Karir ASN Bisa Tamat

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengingatkan agar ASN bersikap netral pada Pilgub 2018 karena ia memprediksi seluruh calon murni dari politisi [Zaenal ibad]

Gubernur Soekarwo Ingatkan ASN Netral
Pemprov, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo mengimbau seluruh ASN di lingkungan Pemprov Jatim untuk netral pada Pilgub 2018, karena siapa pun yang bakal menjadi penggantinya nanti adalah seorang politisi. Sehingga mereka akan lebih ‘tega’ kepada ASN yang ketahuan mendukung salah satu calon yang gagal.
“Jika melihat calon yang saat ini muncul, nanti yang bakal jadi gubernur adalah politisi. Politisi lebih tega dibanding birokrat, sebab tidak ada sejarah panjang dengan birokrasi. Kalau pensiunnya masih panjang dan dia salah dukung, penderitaannya akan lama. Lebih tragisnya karirnya bisa tamat. Makanya lebih baik netral saja,” kata Gubernur Soekarwo, dikonfirmasi, Senin (9/10).
Menurut Pakde Karwo, sapaan karib Gubernur Soekarwo, birokrat dunianya sangat teknis. Dia mengetahui sesutu yang dalam, tapi sesuatu yang sedikit. Jika hanya soal pertanian, hanya soal pertanian tidak ada politiknya. Sementara politik adalah pengetahuan yang sangat general.
Kalaupun ASN tersebut tetap nekat, lanjut mantan Sekdaprov Jatim itu, ASN tersebut harus siap-siap menerima resiko. “Saya sarankan lebih baik tidak ikut-ikutan politik. Ini bukan dunianya. Mungkin dunia politik adalah dunia ABS (asal bapak senang). Tapi kalau hanya ABS tidak professional, salah dia. Dia sendiri yang akan rugi,” ungkapnya.
Beruntung, lanjutnya, saat dirinya menjadi gubernur berasal dari birokrat. Sehingga ada sejarah panjang dengan birokrasi. Sehingga lebih bisa professional saat melaksanakan tugas. Beberapa kepala OPD (organisasi perangkat dearah) yang dinilai memberikan dukungan kepada calon yang kalah, tetap diberikan jabatan yang empuk.
“Tapi kalau nanti, semua calon adalah politisi. Hati-hati saja. Pasti akan ketahuan kalau memberikan dukungan. Saat ini saja beberapa kepala OPD yang telah memberikan dukungan saya tahu kok. Bahkan ada yang datang ke salah satu calon gubernur pagi-pagi, siap memberikan dukungan. Namun dengan beberapa catatan. Saya tahu itu,” katanya.
Apalagi, lanjutnya, saat ini kemajuan teknologi informasi sudah sangat pesat. Mudah sekali untuk melihat gerak-gerik bawahan. “Saya tahu persis sejumlah kepala OPD yang ikut mendukung salah satu kandidat. Dengan teknologi informasi, informasi akan cepat tersampaikan tanpa diketahui orang lain,” tandasnya.
Sementara itu, dari kasak-kusuk kepala OPD di lingkungan Pemprov Jatim, saat ini mayoritas kepala OPD masih belum menentukan sikap. Walaupun ada beberapa yang menyatakan netral, tapi kemungkinan berubah bisa saja terjadi.
“Kalau dari obrolan-obrolan kepala OPD, mereka pilih netral. Tapi itu wajar, karena saat ini proses Pilgub Jatim masih belum dimulai. Mereka masih wait and see. Jika tidak memungkinkan, mungkin mereka lebih pilih netral. Tapi peluang untuk memberikan dukungan kepada salah satu calon  terbuka lebar. Mesin politik di OPD itu masih sangat seksi,” kata salah seorang pejabat eselon II Pemprov Jatim. [iib]

Tags: