Salat Berjamaah di Bulan Ramadan

HM-Anton-walikota-malangOleh:
HM Anton
Wali Kota Malang
Begitu indahnya cerminan yang bisa ditauladani dari salat berjamaah. Itulah sebabnya Kota Malang memberikan imbauan kepada seluruh institusi di Kota Malang untuk menggalakkan salat berjamaah. Apalagi saat Ramadan seperti sekarang ini, jika salat berjamaah dapat dilakukan istiqamah maka pahala akan berlipat ganda, dan kita semua menjadi insan yang muttaqqin.
Salat menjadi penentu semua amal perbuatan manusia, bahkan kelak di akhirat, barang siapa yang salatnya bagus maka semua amalannya dianggap bagus, dan memudahkan manusia dalam menghadapi persoalan di Yaumulhisab.
Tetapi lebih dari itu, sesungguhnya dalam salat, ada sikap pasrah manusia kepada Rab-nya. Bacaan takbiratul ihram memiliki makna penyerahan diri semua urusan manusia kepada Allah SWT.
“Sesungguhnya salatku, hidup dan matiku, kuserahkan kepada Mu”.
Berangkat dari situ tidak berlebihan kiranya, jika anjuran salat berjamaah yang dilakukan di Kota Malang ditangkap dengan baik oleh seluruh unit kerja, tak hanya di sekitar Pemkot Malang tetapi di institusi lainya. Salat berjamaah, pahalanya 27 kali dibandingkan salat sendirian.
Selain itu jika salat berjamaah ini mampu diaplikasikan dalam pekerjaan bagi karyawan Pemkot Malang, dampaknya akan sangat dahsyat karena ada pelajaran yang bisa diambil, dengan salat tepat waktu manusia dapat selalu belajar berdisplin dalam menghargai waktu. Karena salat hanya dikerjakan dalam waktu yang ditentukan saja.
Salat Dhuhur tidak bisa dikerjakan pada saat memasuki waktu salat Ashar, demikian sebaliknya. Ini berlaku pada salat, apapun harus pada waktunya. Karena itu, salat tepat waktu merupakan seruan bagi manusia untuk bisa menghargai waktu.
Di hadapan Allah SWT, manusia tidak ada perbedaan. Pimpinan dan bawahan semuanya sama. Saat salat berjamaah, mereka yang datang awal bisa megambil shaf paling depan, meskipun itu seorang staf. Pun demikian sebaliknya, bagi atasan yang datang terlambat harus mau menempati shaf belakang.
Situasi seperti ini, menandakan bahwa apa pun pangkat dan jabatan kita di mata Allah sama, kita ini sangat kecil, hanya Allah yang maha besar. Dalam memulai salat yang dibaca bawahan dengan pimpinan sama yakni Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Salat berjamaah dipimpin oleh seorang imam. Cerminan kebersamaan sudah nampak pada saat memulai salat. Sang imam selalu meminta kepada para jamaah agar shafnya diluruskan dan dirapatkan demi kesempurnaan salat berjamaah.
Pelajaran ini menarik, jika diaplikasikan dalam pekerjaan. Di ruang ada pimpinan dan ada bawahan, senyampang pekerjaan itu dijalankan dengan satu komando, berdasarkan ketentuan yang berlaku dan tujuanya memberikan pelayanan kepada masyarakat semuanya akan indah dan mengasikkan.
Meskipun imam memiliki otorias penuh dalam memimpin salat, tetapi ketika melakukan kesalahan, maka jamaah berhak mengingatkan kepada sang imam. Dalam perkerjaan seyogyanya seperti itu. Pimpinan pada sebuah institusi katika mengambi kebijakan salah atau melanggar aturan harus bersedia dikoreksi oleh bawahan.*

Rate this article!
Tags: