Salat Isya di Masjid Ar-Rohmah, Wali Kota Madiun Sosialisasikan Penanganan Inflasi

Wali Kota Madiun, Maidi saat Salat Isya berjamaah di Masjid Ar-Rohmah Kelurahan Ngegong Kecamatan Manguharjo Kota Madiun, Senin (3/10) malam, juga menyerahkan bantuan meteran air minum PDAM kepada jamaah. [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa.
Penanganan inflasi terus dilakukan Pemerintah Kota Madiun. Berbagai upaya dan strategi penanganan inflasi tersebut wajib diketahui masyarakat. Karenanya, Wali Kota Madiun, Maidi terus mensosialisasikan upaya penanganan inflasi itu diberbagai kesempatan.

Salah satunya, saat gelaran Salat Isya berjamaah di Masjid Ar-Rohmah Kelurahan Ngegong, Senin (3/10) malam. ”Di Kota Madiun Insyaallah semuanya tidak ada yang sulit. Kita upayakan dengan berbagai cara, termasuk dari penganggaran,” kata Wali Kota Madiun, Maidi.

Wali Kota menambahkan Kota Madiun berkinerja cukup baik dalam melaksanakan instruksi pemerintah pusat. Mulai penggunaan produk dalam negeri, percepatan belanja daerah, percepatan pelaksanaan vaksinasi Covid-19, dukungan belanja daerah terhadap penurunan kemiskinan, pengangguran, dan stunting, juga penurunan inflasi.

Karenanya capaian itu, Kota Madiun mendapatkan Dana Insentif Daerah (DID) dari pemerintah pusat. Kota Madiun mendapatkan DID sebesar Rp 8,6 miliar untuk penanganan inflasi. ”Semua harga yang mau naik atau berpotensi naik, harganya, kita tekan. Kita berikan subsidi kepada pedagang. Jadi pedagang tidak perlu menaikkan harga jual tetapi juga tidak merugi,”jelas Wali Kota.

Harga ayam mengalami penurunan di Pasar Madyopuro Kota Malang.

Dorong Laju Inflasi
Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS), Kota Malang, menyebut Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Malang pada bulan September 2022 mengalami inflasi sebesar 1,06% (mtm). Secara tahun kalender dan tahunan tercatat mengalami inflasi masing-masing sebesar 5,83% (ytd) dan 7,08% (yoy).

Menski begitu Inflasi tahunan Kota Malang masih relatif tinggi dan di atas kisaran target inflasi 3±1%. Secara bulanan inflasi Kota Malang tercatat lebih rendah dari Jawa Timur maupun Nasional masing-masing tercatat sebesar 1,41% (mtm) dan 1,17% (mtm). Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Malang, Samsun Hadi, menuturkan, seluruh kota IHK di Jawa Timur mengalami inflasi pada periode September 2022. “Perkembangan inflasi September 2022 disumbang oleh inflasi yang terjadi di hampir seluruh kelompok pengeluaran,” tuturnya.

Tiga kelompok pengeluaran penyumbang inflasi terbesar yakni transportasi dengan andil 1,19 % (mtm), perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,03% (mtm) serta perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,03% (mtm).

Menurut Samsun, Inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh terjadinya deflasi dari kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil -0,24% (mtm). Sementara, kelompok pendidikan dan kelompok informasi, komunikasi dan jasa lainnya tercatat stabil.[dar.mut.ca]

Tags: