SALP Inovasi Kunci Pertumbuhan Ekonomi dan Lingkungan Seimbang

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Praktik pertanian berkelanjutan dan konservasi sangat diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pangan yang meningkat serta menjaga lingkungan. Untuk mencapai sebuah pertanian berkelanjutan, kawasan alam prioritas di dalam lahan pertanian perlu diidentifikasi dan dilindungi. Selain itu, praktik-praktik pertanian berkelanjutan juga harus ditingkatkan di dalam lahan pertanian yang dikelola saat ini serta mencegah perluasan ke dalam kawasan alam yang penting.
Proyek Sustainable Agriculture Landscapes Partnership (SALP) bertujuan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan di Kabupaten Pakpak Bharat melalui peningkatan produksi pertanian, pelestarian keanekaragaman hayati dan sumber daya alam, serta peningkatan mata pencaharian petani. Pakpak Bharat, Sumatera Utara dipilih sebagai lokasi proyek karena secara geografis merupakan titik penting sebagai koridor keanekaragaman hayati di Sumatera Utara. Selain itu, kabupaten ini juga memiliki potensi yang tinggi bagi pertanian berkelanjutan dan konservasi hutan.
Melalui pelatihan dan pendampingan bagi petani dan dinas pemerintah lokal yang terkait untuk peningkatan keterampilan dan kapasitas dalam pertanian berkelanjutan, proyek ini juga memperkenalkan dan menerapkan praktik-praktik terbaik bersama masyarakat lokal untuk mendukung rehabilitasi hutan dan menjaga sumber air.
Pada skala yang lebih besar, proyek ini bertujuan untuk mendukung komitmen pemerintah Indonesia mencapai kedaulatan pangan, sekaligus pada saat yang sama juga mengurangi emisi gas rumah kaca dari deforestasi. Model sukses dari proyek ini akan memberikan masukan strategis bagi pemerintah lokal dalam menciptakan kebijakan dan model bagi pertanian berkelanjutan dan praktik-praktik konservasi. Selain itu, praktik-praktik terbaik dari proyek ini juga akan menyediakan sebuah model yang dapat direplikasikan pada lokasi lain di Indonesia.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini,Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), Conservation International (CI) dan Monsanto Indonesia mengadakan diskusi berjudul Memberikan Solusi Pertanian Berkelanjutan, Melindungi Keanekaragaman Hayati Terbesar yang Kita Miliki di Planet Ini (Delivering Sustainable Agricultural Solutions, Protecting Our Largest Biodiversity on This Planet). Diskusi yang diadakan hari ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai pertanian berkelanjutan dan pentingnya bagi keanekaragaman hayati, pembangunan berkelanjutan serta ketahanan pangan bagi masyarakat Indonesia.
Menurut  Vice President of CI, Ketut Putra, Indonesia menghadapi tantangan yang belum pernah dihadapi sebelumnya. Demikian cepatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perubahan iklim kian membebani sistem alam planet kita yang berimplikasi pada ketahanan pangan.
Di Indonesia, pertanian yang tidak berkelanjutan, terutama yang merambah hingga wilayah hutan, mengikis sumber daya yang kita miliki pada tingkat yang belum pernah kita saksikan sebelumnya. Ketika tanah pertanian mengambil alih wilayah hutan dan spesies yang ada di dalamnya, maka udara yang kita hirup dan air yang kita minum menjadi bertambah kotor, dan dampaknya mulai dirasakan masyarakat. Saat ini kita memerlukan praktik pertanian berkelanjutan lebih dari sebelumnya.
Ketut mengatakan, untuk mengatasi tantangan ini, kemitraan dan inovasi penting untuk dilakukan. Dia memberi contoh kemitraan yang dijalin antara CI dan Monsanto di Pakpak Bharat selama dua tahun terakhir guna memberi solusi berkelanjutan bagi pertanian di wilayah itu. [ma]

Tags: