Samakan Standard Pelayanan, ESDM Gelar Rakor

Pemprov Jatim, Bhirawa
Dalam rangka meningkatkan pelayanan laboratorium pengujian guna mendukung sektor ESDM,
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim melangsungkan rapat koordinasi untuk menyamakan standard pelayanan di masing-masing laboartorium milik Dinas ESDM di seluruh Indonesia.
“UPT Laboratorium kami sebagai laboratorium penguji konsisten menerapkan sistem mutu SNl ISO/IEC 17025 : 2008, sehingga hasil pengujiannya kredibel dan bisa dipertanggungjawabkan,” kata Kepala UPT Laboratorium Uji Air dan Mineral Dinas ESDM Jatim, Imam As’yari.
Dijelaskannya, manajemen yang dilaksanahan di UPT Laboratorium Uji Kualitas Air dan Mineral bertujuan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan sebagai mitra utama, dimulai dari penerimaan atau pengambilan sampel sampai diheluarhan hasil pengujian berupa sertifikat.
“Saat ini sample yang masuk ke laboartorium kami sebanyak 250 dengan rincian 200 air dan 50 batuan,” katanya.
Untuk biaya/tarif retribusi jasa laboratorium berdasarhan pada jumlah dan jenis parameter yang diuji sebagaimana yang ditetaphan dalam Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur No. 29 tahun 2016 tentang penyesuaian Tarif Retribusi Daerah. Khusus untuh pengujian Air Tanah yang meliputi 19 parameter dikenakan biaya Rp 365.000 per sample, pengujian mineral non logam dan batuan biaya Rp 600.000 per sample.
UPT Laboratorium ini mempunyai moto pelayanan ramah dan memuaskan. “Pengujian air dan mineral cepat, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Waktu pengujian air hanya 5 hari kerja, wahtu penguiian batuan mineral bukan logam hanya 10 hari kerja, biaya pengujian sampel murah dan sangat kompetitif, dapat melakukan kajian kualitas clan peruntuhan air tanah, serta kajian kualitas dan jenis mineral komoditas tambang,” paparnya.
UPT Laboratorium Uji Kualitas Air dan Mineral Dinas ESDM Jatim melayani pengujian mulai dari pengambilan sampel di tempat hingga penyerahan sertifikat hasil pengujian laboratorium, sehingga pelanggan (customer) tidak perlu bersusah payah membawa sampel sendiri. “Semoga apa yang kami lakukan di Jawa Timur bisa dicontoh provinsi lain sehingga bisa meningkatkan PAD,” imbuhnya. [rac]

Tags: