Sambuat Keputusan Menteri Susi, Nelayan Probolinggo Siap Melaut

150 kapal nelayan Mayangan kota Probolinggo siap melaut lagi.

Probolinggo, Bhirawa
Para nelayan Mayangan Kota Probolinggo menyambut gembira kembali pengoperasian kapal cantrang. Sejak dikandangkan sebulan lamanya, kini nelayan akan mengoperasikan kembali. “Kami dengar dibolehkan kapal cantrang melaut kembali, setelah para nelayan melakukan aksi kepada pemerintah pusat,” ungkap Zaini mewakili nelayan lainnya, Minggu (21/1).
Nelayan senang kapal cantrang bisa beroperasi lagi. Sehingga banyak nelayan di daerahnya mulai memperbaiki jaringnya. “Kami masih menunggu Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dari pemerintah. Setelah itu kami bisa beroperasi lagi,” ujarnya.
Sementara nelayan lainnya, Juhari mengaku selama kapal cantrang tidak beroperasi, keluarganya banyak yang tidak bekerja. Mereka pun harus menjual perhiasan serta barang berharga lainnya. “Dari mana mendapatkan uang untuk menghidupi keluarga di rumah. Jadi kami terpaksa harus melakukan hal itu,” ungkapnya.
Dengan kabar membahagiakan itu, jelas Zaini, diharapkan pendapatan nelayan bisa normal kembali. Kami para nelayan sudah siap untuk melaut lagi. “Karena mayoritas pendapatan masyarakat pesisir 90 persen mengandalkan pekerjaan dengan melaut,” katanya.
Hal senada diungkapkan Sobirin, mengaku hari ini sudah memperbaiki jaring-jaringnya. “Dapat kabar diperbolehkan kembali, saya dan keluarga memperbaiki jaring lagi. Mudah-mudahan selamanya tetap begini. Agar anak-anak saya bisa sekolah lagi,” paparnya.
“Alhamdulillah, perjuangan rekan-rekan nelayan berbuah hasil dengan diperbolehkan kembali penggunaan cantrang oleh bapak Presiden Joko Widodo. Kini nelayan mulai berbenah untuk kembali melaut,” papar Jamil.
Selama ada larangan penggunaan cantrang itu, para nelayan Probolinggo mengaku menderita karena tidak bisa melaut. Otomatis, penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari pun, tidak ada. Untuk menyambung hidup, para nelayan sampai menjual perabotan rumah tangga sampai perhiasan yang dimiliki istri.
“Mau bagaimana lagi, tidak ada pemasukan selama sebulan. Sementara kebutuhan hidup terus berlanjut. Ya terpaksa gadaikan atau jual barang yang ada di rumah. Sekarang baru bisa lega, senang bisa melaut lagi,” timpalnya.
Para nelayan cantrang di Indonesia umumnya dan nelayan Probolinggo khususnya tidak bisa melaut. Karena keputusan Menteri Susi Pudjiastuti yang melarang penggunaan jaring cantrang, atau trawl. Jaring tersebut dinilai merusak ekosistem laut, seperti terumbu karang, dan juga ikan – ikan yang masih berukuran kecil.
Meski sudah diperbolehkan melaut, para nelayan ini harus melengkapi beberapa persyaratan. Di antaranya melengkapi diri dengan surat izin kapal cantrang, dan beberapa dokumen lainnya. Diperkirakan, paling cepat nelayan bisa kembali melaut pada Senin 22 Januari 2018 hari ini. [wap]

Tags: