Sambut AFTA, Pemkot Surabaya Siapkan Sertifikasi Tenaga Kerja

Surabaya, Bhirawa
Pemberlakuan ASEAN Free Trade Area (AFTA) tinggal menghitung bulan. Pemkot Surabaya menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sebagai upaya menyambut era perdagangan bebas ASEAN tersebut dengan melakukan sertifikasi tenaga kerja.
Proses sertifikasi tenaga dipandang penting karena tidak menutup kemungkinan perusahaan akan mencari tenaga kerja dengan keterangan sertifikasi jika AFTA berlangsung. Sertifikasi dipandang penting sebagai acuan kualitas calon karyawan.
Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Surabaya, Dwi Purnomo mengatakan, pendaftaran sertifikasi skill tenaga kerja sudah saya ajukan mulai Januari 2014 kemarin dari data Musrembang dan ada dari warga yang langsung datang ke kantor Disnaker Surabaya.
“Pada tahun 2015 mendatang sertifikasi tenaga kerja sangatlah penting, karena kalau sudah mempunyai sertifikasi itu bisa menahan langsung tenaga kerja asing yang masuk ke Surabaya,” kata Dwi Purnomo ketika ditemui Bhirawa di ruang kerjanya, Selasa (20/5).
Adapun persiapan kualitas SDM, tambah Dwi, sudah ada sebelas pelatihan-pelatihan yang berbasis masyarakat dan keterampilan berbasis kompetensi, dan bulan Mei ini akan dilelang,” adapun pelatihannya antara lain pelatihan terapi kesehatan, pengawas bangunan, pengawas jalan, pengawas jembatan, alat berat, aplikasi komputer akuntansi, dan pelatihan yang berbasis kompetensi lainnya, ” tambahnya.
Dwi juga memaparkan, terkait sertifikasi tenaga kerja melalui beberapa langkah dan kerjasama dengan Badan Lembaga Sertifikasi Nasional. Dan adapun antisipasi jika ada tenaga kerja asing yang telah memiliki sertifikasinya.
“Setelah di latih, kita tingkatkan kualitasnya agar mampu menyeimbangi tenaga-tenaga yang dari luar agar mampu bersaing dengan sehat, dan kita fokuskan dengan kesepakatan bersama,” tambahnya.
Kalau dari luar, Dwi menambahkan, di AFTA ada perjanjian sesuai tidak yang disepakatinya. Dan tenaga asing kalau ingin masuk harus lapor. Kalau sesuai sertifikasinya akan dicek dan kalau tidak sesuai bakal ditolak.
” Karena ini sudah perjanjian Nasional dan Internasional. Kebanyakan tenaga asing datang ke sini lebih condong ke Perhotelan dan yang sifatnya khusus. Kita akan awasi betul, biar semuanya gak bisa masuk,” tuturnya.
Pemkot menargetkan seluruh pegawai Surabaya memiliki sertifikasi. Proses sertifikasi tersebut diakui Wali Kota akan memakan waktu lama karena memuat detail informasi pekerja. Walikota menargetkan Oktober tahun ini proses pendataan bisa rampung. ” Tahun 2015 kita menargetkan lebih banyak lagi pelatihan-pelatihannya,” Ucap Dwi. [geh]

Tags: