Sambut Hari Santri Gelar Lomba Cerdas Cermat

Wakil Wawali Subri saat membuka cerdas cermat wawasan kebangsaan.

Polres Bersama Kodim 0820 Touring Bersama Santri
Probolinggo, Bhirawa
Dalam rangka menyambut Hari Santri Nasional (HSN) kelima Tahun 2019, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo menggelar cerdas cermat wawasan kebangsaan di Bale Hinggil. Di Kabupaten Probolinggo Polres bersama Kodim 0820 touring bersama santri.
Menurut Panitia Penyelenggara, Edi Trisula, peserta cerdas cermat diikuti 44 dari 45 lembaga pendidikan sekolah tingkat SMP/MTs/ Negeri dan Swasta se-Kota Probolinggo. Lomba cerdas cermat ini dibagi menjadi tiga babak, yakni babak penyisihan, babak semi final dan babak final. Babak pertama merupakan babak penyisihan yang dilakukan berbasis android, mengerjakan 55 soal dengan durasi waktu 45 menit. 12 regu dengan nilai terbanyak, kemudian semi final akan diambil enam regu.
“Lomba cerdas cermat ini bertujuan untuk memperingati HSN. Serta, meningkatkan wawasan kebangsaan di kalangan pelajar tingkat SMP/MTs/ Negeri dan Swasta. Juga menumbuhkan pendidikan karakter bangsa sesuai dengan nilai – nilai dan norma yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 1945 sehingga akan memperkuat semangat nasionalisme,” ujar Edi Trisula, Minggu (20/10).
Wakil Wali Kota Probolinggo, Mochammad Soufis Subri menjelaskan, era globalisasi tidak dapat dihindari dan menjadi proses alami seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat, dan mempengaruhi semua bidang kehidupan. Baik ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Masing-masing belahan dunia seolah menyatu, transparan dan saling ketergantungan, termasuk Negara Indonesia.
Bagi Bangsa Indonesia, pengaruh globalisasi telah membawa nilai – nilai universal (Individualisme, Hedonisme dan Liberalisme) yang melunturkan nilai – nilai Nasional seperti gotong royong, tenggang rasa, toleransi dan sopan santun. Sehingga, menggeser pola pikir dan pola tindak masyarakat khususnya generasi muda.
Ia juga menjelaskan, tujuan pendidikan tak hanya menghasilkan peserta didik yang memiliki kemampuan intelektual semata. Namun, untuk membentuk watak dan karakter agar menjadi warga Negara Indonesia yang baik.
“Generasi penerus ada di tangan kalian. Semoga kedepannya kalian yang akan menjadi pemimpin bangsa. Dan juga kalian bisa mengantikan kami sebagai pemimpin daerah,” ujar Subri yang mengharapkan para pelajar dapat menghargai dan menghormati para pahlawan negara, dengan berdiri tegak dan tidak tolah-toleh saat menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
Dilanjutkan sesi tanya jawab dari Wawali kepada peserta lomba cerdas cermat. Pertanyaan dari Wawali Subri yakni dalam konsep kehidupan kita terkait dengan Habluminallah dan Habluminannas, yang berhasil dijawab oleh siswi dari SMP Sunan Giri dan dijawab dengan benar.
Dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-4 tahun 2019, Polres Probolinggo bersama Kodim 0820 Probolinggo dan Pondok Pesantren Zainul Hasan (Zaha) Genggong mengadakan touring bersama dengan kalangan santri.
Touring bersama dengan memakai sarung dan sorban dan rute sejauh 35 kilometer ini mengambil start dari Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong dan finish di halaman Mapolres Probolinggo. Touring dengan menggunakan motor tempoe doeloe kombinasi motor modifikasi terbaru ini diikuti oleh berbagai club se-Probolinggo Raya.
Touring dipimpin oleh Kapolres Probolinggo, AKBP Eddwi Kurniyanto, Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf Imam Wibowo, dan Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong KH Mohammad Haris Damanhuri.
AKBP Eddwi mengungkapkan, touring Kamtibmas ini dinilai sangat efektif sekali. Sebab, dengan touring ini Polri bisa melakukan pendekatan terhadap santri dan masyarakat umum, seperti apa tata cara untuk berkendara yang tepat.
“Kami juga memberikan himbauan tentang cara berkendara meski memakai sarung dan sorban. Touring Kamtibmas ini dilakukan untuk menyambut peringatan HSN keempat. Dengan kegiatan ini, masyarakat khususnya kalangan santri memahami bagaimana peran santri dalam pembangunan,” katanya.
Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong, KH Mohammad Haris Damanhuri menyampaikan, touring Kamtibmas safety riding ini sangat bermanfaat sekali bagi di kalangan pesantren yang biasanya naik motor dengan memakai sarung dan atribut santri lainnya. Bersama Polri pesantren akan lebih memahami tata cara berkendara saat memakai sarung dan sorban.
“Melalui kegiatan ini, santri bisa membiasakan safety riding bersarung seperti kebiasaan orang pesantren. Alhamdulillah, Polres Probolinggo selama ini sudah kami anggap bagian dari keluarga pesantren,” ungkap Gus Haris, sapaan akrab KH Mohammad Haris Damanhuri. [wap]

Tags: