Sampah Jadi Masalah, Camat Buduran Sidoarjo Kumpulkan Kader Lingkungan

Camat Buduran mengumpulkan para Kader lingkungan dari 15 desa. Agar semakin maksimal dalam pengolahan sampah rumah tangga dan sekitarnya. [alikus/bhirawa]

Pemkab Sidoarjo, Bhirawa
Para kader lingkungan yang berada di 15 desa di wilayah Kec Buduran, Rabu (16/6) kemarin, dikumpulkan oleh Camat Buduran, diajak untuk hidup sehat dan bersih dengan mengolah sampah dengan cara yang tepat.

Camat Buduran, Aan Alifauzansyah SSos, mengatakan sampah saat ini telah menjadi masalah di Kab Sidoarjo. Karena produksi sampah rumah tangga seharinya mencapai kurang lebih 1200 ton meter kubik.

Termasuk di wilayah Kec Buduran juga menjadi masalah. Karena kecamatan ini termasuk padat penduduknya. “Persoalan sampah kini menjadi tanggung jawab kita bersama. Ayo kita olah sampah di rumah tangga kita dan sekitarnya dengan seminimal mungkin, agar bersih. Karena kebersihan itu sebagian dari iman,” kata Camat Buduran, Aan Alifauzansyah Ssos, saat membuka sosialisasi persampahan Kec Buduran yang digelar di pendopo Kantor Kec Buduran.

Kabupaten Sidoarjo yang termasuk daerah urban, yang banyak kos-kosan, menurut mantan Camat Tarik itu, kadang penghuni kos-kosan dengan nakal membuang sampah-sampahnya dengan seenaknya sendiri.

Menurut Aan di wilayah Kec Buduran sudah ada tempat pembuangan sampah terpadu (TPST), yang mengolah sampah warga sebelum dikirim ke tempat pembuangan akhir (TPA). Meski demikian, dirinya tetap minta kepada para kader lingkungan ikut peduli, supaya pengolahan sampah di tingkat TPST itu bisa lebih maksimal.

Indah Yuliati, penyuluh lingkungan Hidup Seksi Pelayanan Kebersihan dari Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kab Sidoarjo, mengatakan tanpa kader lingkungan jumlah sampah yang dibuang akan semakin banyak.

Ia mengatakan saat ini dari volume sampah 1200 ton sampah/hari di Kab Sidoarjo, yang bisa dilayani dengan cara diangkut ke TPA sampah yang berada di Kec Jabon hanya 500 ton saja. Sisanya yang 700 ton masih belum bisa diolah.

“Kami belum mampu mengangkut semua volume sampah di masyarakat. Maka mohon kita olah sendiri,” kata Indah, dalam kesempatan itu.

Beragam caranya. Bisa pemilahan lewat bank sampah. Sampah basah dan kering dipilah-pilah. Sampah kering bisa dijual dan menghasilkan uang. Dan pemilahan sampah basah bisa menjadi kompos. Yang bisa berguna menjadi pupuk yang menyuburkan tanaman.

“Ayo kita wujudkan wilayah Buduran yang bebas sampah. Bapak dan Ibu yang aktiv sebagai Kader lingkungan ini merupakan agen perubahan, ujung tombak membuat wilayah Buduran yang bebas sampah. Maka itu, ayo tetap semangat,” kata Indah memberikan semangatnya.

Dalam kesempatan itu juga sempat disampaikan, kasus Covid-19 mulai ada kenaikan, karena informasinya di ruang rawat inap mawar putih RSUD Sidoarjo dipenuhi pasien Covid-19. Maka itu, diingatkan selain harus menjaga kebersihan lingkungan, juga harus tetap menjaga protokol kesehatan. [kus]

Tags: