Sampah Mengepung Kita

Sekarang sampah mudah ditemukan di mana-mana. Begitu pula orang dengan mudah membuang sampah di sembarang tempat. Tidak soal tingkat pendidikan dan status sosialnya, pada umumnya warga di ibukota tidak peduli dengan kebersihan lingkungannya.

Terbukti, misalnya dari dalam mobil bagus, tiba-tiba orang melemparkan sampah baik kertas, puintung rokok ataupun sisa minuman air kemasan ke luar mobilnya. Maka, seketika, jalan raya akan menjadi tempat sampah terbesar se dunia.Apakah warga tidak memikirkan kalau membuang sampah secara sembarangan akan berdampak buruk tidak saja pada lingkungan tetapi juga kesehatan dan keindahan? Persoalan sampah di Ibu Kota maupun Jabodetabek memang sudah kronis. Sama dengan persialan banjir dan kemacetan lalu lintas, sampah sudah merupakan bagian dari persoalan ibukota khususnya yang belum tertangani.

Persoalan sampah ini masih merupakan suatu persoalan yang belum tuntas hingga pemerintahan duet Jokowi – Ahok di ibukota. Pola pengelolaan sampah termasuk pengelolaan prasarananya belum mengalami perubahan yang signifikan dari tahu ke tahun. Lalu bagaimana mengatasi masalah sampah ini, apakah tetap diserahkan kepada pihak kompeten atau semua warga harus ikut mengatasinya? Saya sebagai warga memang mendukung semua pihak harus ikut serta dalam mengatasi persoalan sampah ini. Meski masalah sampah ini menjadi tanggung jawab pemerintah Ibu Kota namun, tidak ada salahnya semua warga ikut dan mendukung program penanganan masalah sampah secara bersama-sama. Tinggal dan kembali pada Pemerintah di Jabodetabek apakah puas dengan keadaan saat ini, sampah bertebaran di mana-mana atau mengambil langkah pembersihan secara total? Kini, sampah benar-benar sudah mengepung kita di Jabodetabek. Buktinya tidak ada tempat pembuangan sampah baik besifat sementara, atau permanen termasuk melalui pengolahan sampah yang bisa menampung sampah rumah tangga. Warga membuang sampah di tempat-tempat tidak resmi di pinggir jalan, tanah kosong, atau emperan pasar sebagaimana mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Apakah sampah persoalan sampah ini didiamkan saja?

Solusinya tetap kembali pada Pemerintah setempat, baik Ibu Kota, atau kota-kota penyangga Ibu Kota. Jika semua pemerintah di wilayah ini tidak sejalan melalui program kebersihan, jangan harap Ibu Kota menjadi bersih. Apalagi mentalitas warga dari semua kalangan tidak peduli pada kebersihan lingkungan karena mereka mudah sekali membuang sampah di sembarang tempat.

Menurut saya yang awam ini, sampah juga mencerminkan kepribadian masyarakat dan daerahnya. Bila wilayah Jabodetabek bersih orang akan segan, orang-orang yang datang akan mengikuti budaya masyarakat yang menjaga kebersihan. Namun, kapan bisa terjadi?

Samadi

Alamat ada di redaksi

Rate this article!
Sampah Mengepung Kita,5 / 5 ( 1votes )