Sampah Sisa Banjir Berpotensi Hambat Aliran Sungai di Kabupaten Nganjuk

Berpotensi hambat aliran sungai, personel BPBD Nganjuk membersihkan sampah di Dam Baduk Kecamatan Tanjunganom.(ristika/bhirawa)

Nganjuk, Bhirawa
Salah satu persoalan yang masih ditinggalkan pasca bencana banjir di beberapa wilayah di Kabupaten Nganjuk, adalah sampah berupa material bangunan dan batang pohon. Sampah yang menumpuk di beberapa titik seperti di Dam Baduk dan beberapa jembatan di Kecamatan Pace berpotensi menyumbat aliran sungai.

Bertindak untuk mengantisipasi banjir susulan akibat banyaknya tumpukan sampah tersebut, Wakil Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi melibatkan beberapa unsur teknis, diantaranya Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), menyisir lokasi dan melakukan pembersihan. Titik sasaran pertama berada di Dam Baduk Kecamatan Tanjunganom pembersihan menerjunkan personil BPBD di titik kedua di bawah jembatan Baduk.

Tim yang bekerja dari pukul 09.30 hingga 15.00 tersebut hanya dapat membersihkan dengan cara manual akibat keterbatasan sarana alat berat. Akibatnya beberapa peronil harus mengambil resiko terseret arus sungai sembari mengangkat material batang bambu yang menumpuk di bawah jembatan. “Pembersihan kembali akan dilakukan usai sinkronisasi terhadap pelibatan seluruh stakeholder,” terang Marhaen Djumadi.

Wabup Marhaen yang sempat meninjau lokasi pembersihan sampah pasca banjir, mengaku salut dengan kerja dan semangat tim BPBD. Meski hanya bermodalkan peralatan sederhana mereka tetap berupaya melakukan pembersihan. “Kita semua harus tetap kompak menyelesaikan masalah ini. Karena persoalan pasca banjir sudah berkenaan dengan kepentingan bersama, olehnya semua harus terlibat termasuk juga dibutuhkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat,” tegas Wabup Marhaen.

Wabup Marhaen juga menuturkan, selain dangkalnya sungai, sampah-sampah yang dibuang warga dalam sungai menjadi salah penyebab aliran sungai tidak lancar. Sehingga saat tiba musin hujan terjadi banjir dan air meluap merendam rumah warga. Terkait hal itu Wabup Marhaen menghimbau kepada camat dan kepala desa untuk memberitahukan kepada warga yang berada di sepanjang bantaran sungai agar tidak sembarangan membuang sampah ke sungai. Karena hal itu akan menyusahkan warga sendiri saat tiba musim penghujan.

“Harusnya tidak sampai banjir. Ini karena masyarakat buang sampah sembarang, mereka buang sampah di sungai termasuk kayu sehingga menghalangi aliran sungai tidak lancar,” ujar Marhaen.

Dihimbaukan lagi kepada seluruh warga, sampah jangan dibuang di sungai. Selain menyebabkan aliran sungai tidak lancar, buang sampah tidak pada tempat juga mencemari lingkungan hidup yang berdampak pada timbulnya penyakit.(ris)

Tags: