Sampaikan Pesan Pentingnya Mencintai Budaya

Endrya Prameswari

Endrya Prameswari
Parasnya cantik mempesona. Lenggok gerakan tubuh dan kibasan lembut tangannya selaras dengan gending yang mengiringinya. Penari cantik yang selalu menghipnotis penonton itu bernama Endrya Prameswari. Lahir di Lamongan 19 Mei 1998, Endrya saat ini berstatus sebagai Mahasiswa Jurusan Tari di Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya Semester 5.
Drya panggilanya, bergelut di dunia tari sejak duduk di bangku SD dan sudah mengantarkan dirinya hingga sekarang sebagai penari di event – event Jatim dan Nasional.
Ia bersama teman setimnya sering mementaskan tari – tari khas Lamongan di berbagai event. Sehingga pada perjalannya membawa Kabupaten Lamongan masuk 3 terbaik di seluruh Jatim dan banyak penghargaan lainnya.
“Yang sering saya pentaskan pastinya tari yang berasal dari lamongan sendiri, maupun tari tradisional dari daerah lainnya khususnya Jawa Timur. Kalau khasnya Lamongan yakni tari sego boranan,tari mayang madu dan tari udhikan dan tari – tari lainnya,” kata Drya.
Ia menjelaskan, setiap tari pasti memiliki karakteristiknya masing – masing.
“Bagi saya sendiri penjiwaan dalam tari akan muncul dengan sendirinya pada penari setelah penari melakukan proses latihan yang sering,” jelasnya.
Drya juga mengaku bersyukur karena mengenal tari dan diberi pengetahuan soal budaya sejak kecil.
“Sebelumnya saya bersyukur pada Tuhan karena sejak kecil sudah mulai mengenal dan belajar tentang budaya Indonesia khususnya tari,” akunya. Namun, lanjutnya, bukan hanya tari tradisional, tetapi juga belajar tari modern. Menurutnya, sekarang banyak sekali budaya – budaya asing yang masuk di indonesia apalagi di Jawa.
Dilihat dari generasi muda milenial saat ini, banyak pemuda yang sangat minim sekali untuk mau belajar tentang kebudayaan khususnya tari daerahnya.
Untuk itu Drya hanya berpesan kepada generasi muda semuanya agar mencintai budaya.
“Setidaknya jika kita tidak begitu suka menari, maka hargailah. Menghargai budaya bukan berarti ketinggalan zaman. begitupun sebaliknya meninggalkan budaya daerah bukan berarti tanda dari kemajuan daerahnya,” terang Drya.
Melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lamongan saat ini telah menjalani proses persiapan pentas seni.
Persiapan Kabupaten Lamongan terdekat sendiri adalah Festival Karya Tari jatim 2019 yang akan di laksanakan pada bulan Mei. [mb9]

Tags: