Sampang Diterjang Banjir, Satu Sekolah Roboh

Kondisi Banjir di Jalan Wahid Hasyim, Sampang Kota.

Pompa Penyedot Rp 50 Miliar Tak Berfungsi
Sampang, Bhirawa
Derasnya hujan di daerah utara di Kabupaten Sampang membuat luapan air Sungai Kemuning kembali menggenangi ratusan rumah di wilayah Kecamatan Sampang Kota dan merobohkan SMPN Al-Ihsan,Senin(12/3). Kondisi banjir kali ini disinyalir diperparah akibat tidakberfungsinya lima pompa penyedot yang di bangun Tahun 2017 dengan anggaran Rp. 50 Miliar.
Sedikitnya lima desa dan tiga kelurahan di Kecamatan Sampang tergenang air, enam desa itu antara lain Kamoneng, Pengilen, Tanggumong, Pasean dan Panggung sedangkan wilayah Kelurahan meliputi Kelurahan Dalpenang, Gunung Sekar dan Rongtengah.
Banjir kali ini selain akibat intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah utara seperti Kecamatan Kedundung, Robatal dan Karang Penang yang menyebabkan tidak tertampungnya air oleh sungai Kamuning sementara pasang air laut mulai Minggu malam (11/3).
Berdasarkan pantauan di lapangan dalam dua pekan terakhir, terjadi enam kali banjir dalam kapasitas kecil dan sedang, namun karena tidak bertepatan dengan pasangnya air laut luapan sungai Kemuning tidak sampai menggenangi wilayah perkotaan.
Sebenarnya banjir Kota Sampang diharapkan sudah bisa diatasi mulai tahun 2018 setelah lima pompa penyedot air yang satu paket dengan normalisasi sungai yang di tempatkan di lima lokasi Kota Sampang. Namun sampai kondisi banjir kemarin, dua pompa besar masih belum berfungsi.
Tim TRC BPBD menyampaikan informasi kepada publik bahwa akibat intensitas hujan di wilayah utara dimungkinkan akan terjadi banjir dengan kapasitas sedang, di perkirakan air akan masuk perkotaan pukul 23.00 wib
Namun karena air laut pasang luapan Sungai Kemuning baru masuk di perkotaan sekitar pukul 04.00 wib, bahkan saat ini sudah merambah ke wilayah selatan seperti di jalan Trunojoyo, Pemuda, Wilis, Semeru dan sekitarnya
“Belum ada update terbaru dari TRC, tapi luapan air sungai Kemuning di Desa Kamoneng serta utara sudah surut dan normal,” ujar Yulis Juwaidi Kabag Humas Setkab yang selalu menyampaikan informasi dari Tim TRC.
Muhammad warga jalan Bahagia meyakini banjir kali ini mulai masuk air ke jalan bahagian dari tadi malam, bahkan siang ini kondisi air semakin tinggi. Saat ini di sekitar Monumen dan jalan Bahagia sudah mencapai 90 cm sedangkan di jalan Trunojoyo selatan dan sekitarnya mencapai 40 cm.

Sekolah Roboh
Derasnya hujan yang turun di Desa Rahayu, Kecamatan Kedungdung, Kabupaten Sampang, mengakibatkan satu ruang kelas SMPN Al-Ihsan roboh dan rusak pasah, beruntung pada saat kejadian tidak ada korban jiwa karena kejadian tersebut saat siswa masih libur. Pihak sekolan terpaksa menepatkan belajar mengajar di ruang tamu milik ketua yayaaan Al-Ihsan.
Abd Hamid Kepala SMPN swasta Al-Ihsan saat dikonfirmasi, ia mengatakan kejadian robohnya kelas tersebut ,akibat bencana alam tingginya curah hujan yang disertai angin kencang pada saat malam hari, beruntung tidak ada korban jiwa, karena saat kejadian kelasnya tidak ditempati.
“Kejadian robohnya bangunan kelas kami, hingga saat ini masih belum ada perhatian dari pemerintah daerah, baik melalui BPBD maupun pihak pemerintah yang memiliki kewenangan, hingga saat ini kondisi bangunan yang ambruk cukup membahayakan bagi siswa-siswa kami. Terang Hamid.
Berdasarkan data sekolah SMPN Al-ihsan yang memiliki 3 ruang kelas dengan jumlah peserta didik 67 anak yang dibagi tiga rombongan belajar (Rombel). [lis]

Tags: