
Bupati Maryoto bersama anggota Forkopimda dan Kepala BNNK Tulungagung bersama-sama memukul dan menghancurkan sibol narkoba di rangkaian upacara peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (6/1).
Kasus narkoba di Kabupaten Tulungagung sudah sangat mengkhawatirkan. Hal ini setelah Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Tulungagung menemukan 30 persen pelajar SMP setempat sudah terpapar zat adiktif, termasuk pil koplo.
“Dari skrining ketika di sekolah-sekolah itu, 30 persen positif. Kita komunikasikan dengan pihak sekolah. Rata-rata bahan adiktif, seperti rokok dan miras,” ujar Kepala BNNK Tulungagung, Rose Iptriwulandhani, usai upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di halaman Kantor Bupati Tulungagung, Kamis (6/1).
Bahkan menurut dia, para pelajar SMP tersebut juga sudah mengonsumsi pil koplo.
“Bagi saya, hal ini sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi Indonesia darurat narkoba sehingga butuh peran aktif secara masif dari semua elemen masyarakat,” sambungnya.
Rose mengakui penemuan 30 persen pelajar SMP terpapar zat adiktif setelah BNNK Tulungagung secara rutin melakukan tes urine siswa di sekolah-sekolah. Tes urine ini dilakukan untuk deteksi dini dan mengantisipasi adanya penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar.
Selanjutnya ia menyebut kebanyakan pelajar terpapar zar adiktif karena pengaruh teman dan lingkungan.
“Mereka coba-coba pakai. Dalam tahap perkembangan rasa ingin tahunya besar. Coba pakai karena pengaruh teman,” paparnya.
Sebelumnya, Rose memaparkan sengaja menggabungkan deklarasi anti narkoba dalam upacara peringatan Hari Lahir Pancasila agar Tulungagung bersih dari narkoba.
“Harapannya kita bangkit menuju peradaban yang lebih baik,” tuturnya.
Di rangkaian upacara tersebut juga disematkan rompi war on drugs (perang terhadap narkoba) oleh Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo dan Forkopimda Tulungagung pada lima perwakilan masyarakat. Yakni, TNI, Polri, ASN, pelajar/mahasiswa dan perguruan pencak silat.
Sementara itu, Bupati Maryoto Birowo, mendukung upaya BNNK Tulungagung dalam pemberantasan narkoba menuju Tulungagung bersih narkoba (bersinar). Ia berharap generasi muda jangan sampai terpapar oleh narkoba.
“Ini penting sekali. Anak jangan sampai terpapar narkoba. Kalau generasi penerus terkena narkoba bisa rusak pondasi bangsa,” paparnya.
Bupati Maryoto Birowo membeberkan jika pelajaran anti narkoba sudah masuk dalam kurikulum muatan lokal di Tulungagung.
“Sudah masuk kurikulum muatan lokal dan pasti diberikan oleh guru-guru BP dan lainnya di sekolah,” ucapnya. (wed.gat)