Santri Jatim Harus Ahli Pertanian-Ekonomi

Wagub Jatim, Gus Ipul bersama sejumlah menteri, imam Nahrowi, hanif Dhakiri, saat menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya KH Aziz Mansyur, pengasuh PP Tarbiyatun Nasyiin Pacul Gowang Jumat (15/1) malam kemarin.

Wagub Jatim, Gus Ipul bersama sejumlah menteri, imam Nahrowi, hanif Dhakiri, saat menghadiri peringatan 40 hari meninggalnya KH Aziz Mansyur, pengasuh PP Tarbiyatun Nasyiin Pacul Gowang Jumat (15/1) malam kemarin.

Wagub Hadiri Peringatan 40 Hari KH Azis Mansyur
Jombang, Bhirawa
Peranan santri di era pembangunan sangat penting, mereka tidak hanya mengajarkan dan menyerbarkan agama, namun dituntut untuk mengusai bidang yang bersentuhan langsung dengan ekonomi.
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf mengatakan, bahwa santri juga harus paham ekonomi dan juga pertanian. Hal ini seprti yang diajarkan KH Azis Mansyur Pengasuh PP Tarbiyatun Nasyiin Pacul Gowang Jombang.
Hal ini disampaikan Gus Ipul yang hadir pada peringatan 40 hari meninggalnya KH Aziz Mansyur, pengasuh PP Tarbiyatun Nasyiin Pacul Gowang Jumat (15/1) malam bersama Sejumlah menteriĀ  diantaranya, Menpora Imam Nahrawi, Menristek Dikti M Nasir, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakiri serta Wagub Jatim Gus Ipul.
Dalam sambutannya, Gus Ipul menyampaikan bahwa Kiai Aziz merupakan sosok kiai yang alim, alus, peduli serta cinta tanah air. ”Kiai Aziz ini ilmunya banyak dan manfaat. Manfaat untuk santri-santrinya dan untuk masyarakat. Di undang ngaji kemanapun beliau hadir, walaupun jamaah yang ikut pengajian itu sedikit. Namun karena beliau telaten membina, akhirnya jamaah itu jadi besar,” tuturnya.
Karena kedalaman ilmunya, sosok Kiai Aziz, menurut Gus Ipul, menjadi orang yang sangat halus budi pekertinya. ”Kepada orang yang lebih muda, bahkan kepada santrinya, beliau itu boso,” jelasnya.
Bahkan laanjut mantan ketua PP GP Ansor ini menambahkan, KH Azis mansyur ini tidak pernah menyalah-nyalahkan orang lain. Tidak pernah mengkafir-kafirkan orang lain.menurutnya jika banyak kiai seperti Kiai Aziz, kata Gus Ipul, teroris tak akan pernah ada di Indonesia ” Beliau patut diteladani, apalagi sekarang ini ada orang-orang yang ilmunya belum banyak tapi sudah menyalahkan bahkan mengkafirkan orang lain Karena guru itu sangat menentukan. Kalau pelaku bom Jakarta kemarin nyantri di Kiai Aziz, tak akan jadi seperti itu. Tapi akan jadi santri yang halus budi pekertinya serta manfaat kepada orang lain. Sebab Kiai Aziz ini selalu mendidik santrinya untuk cinta tanah air dan manfaat bagi umat,” tuturnya.
Selain mengajarkan ilmu agama, Kiai Aziz juga mengajarkan santrinya mengelola pertanian, ternak, toko dan lembaga keuangan BMT. ”Beliau ingin agar para santrinya ketika kembali ke masyarakat bisa mandiri secara ekonomi serta dapat berdakwah menyebarkan Islam yang santun ditengah-tengah masyarakat,” paparnya.
Semua pihak, kata Gus Ipul, sepakat bahwa deradikalisasi harus digencarkan untuk membendung terorisme. ”Para kiai seperti Kiai Aziz dengan pesantrennya, sejak dulu sudah melakukan deradikalisasi itu. Makanya kalau Indonesia ingin bebas teroris sebenarnya gampang, yakni dengan membesarkan pesantren. Mendukung pesantren. Masukkan anak-anak ke pesantren. Pasti mereka tak akan bisa dipengaruhi untuk jadi teroris,” paparnya. [rur]

Tags: