Santri Lamongan Catatkan Rekor MURI Bakar Terong dan Liwetan Akbar

Ribuan Santri se-Kabupaten Lamongan terlihat antusias Catatkan Rekor MURI dengan membakar terong dan liwetan Ponpes Al Fatimiyah , Banjar anyar , Paciran Lamongan , Sabtu(26/10).[alimun hakim/bhirawa]

(Di Tutup dengan Pemberian Piagam Oleh Cucu Hadratus Syekh Hasyim Asya’ri)

Lamongan,Bhirawa 
Menjadi sesuatu yang spesial dalam nuansa rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2019.
Spesialnya adalah para santri di Lamongan mencatatkan rekor MURI dengan sebuah gerakan membakar ribuan terong dan liwetan akbar yang merupakan tradisi dan budaya has di pondok pesantren.
Total sebanyak  4.444 terong di bakar ribuan santri di halaman Ponpes Al Fatimiyah , Banjar anyar , Paciran Lamongan , Sabtu(26/10).
“Kami punya ide untuk membakar terong yang merupakan makanan has Lamongan dalam menyemarakkan Hari Santri Nasional 2019.Sebanyak 8.000 santri di Pantura memeriahkan liwetan akbar dan membakar ribuan terong”Terang Pengasuh Ponpes Al Fatimiyah H. Abdulloh Adib Haad, M. Pd
Pria yang di panggil Gus Adib juga menjelaskan , Terong dan nasi liwet adalah makanan yang sering di konsumsi oleh para santri pondok pesantren. “Kami mengambil tradisi pesantren ini dan alhamdulillah santri di Lamongan mampu mencatatkan dan memecahkan rekor MURI”Jelasnya.

Pemberian Ijazah Oleh Cucu Hadratus Syekh Hasyim Asya’ri. [alimun hakim/bhirawa]

Pria yang juga nerupakan Ketua PC RMI NU  Lamongan tersebut menambahkan,Menjadi spesial sebab kita tidak hanya soal pecahnya rekor MURI, Namun kita juga melantunkan Sholawat Nariyah”Para santri saat membakar terong juga dibarengi dengan lantunan Sholawat Nariyah dengan hajat supaya negara ini tetap rukun, aman  dan damai”Imbuhnya.
Sementara itu Ariyani Siregar SE Senior manager MURI Indonesia mengungkapkan, Kami menyampaikan salam hormat dari ketua umum MURI Jaya Suprana yang pada kesempatan hari ini belum dapat hadir ditengah-tengah kita dikarenakan kesibukan yg tidak dapat diwakilkan.Pada kesempatan hari ini di Pondok Pesantren Putri Al Fatimiyah Banjaranyar Paciran Lamongan, Kami mewakili Ketua
Umum MURI mengumumkan bahwa karsa, karya dan prestasi bakar terong terbanyak.Rekor ini resmi kami catat di MURI dengan urutan rekor yang ke-9.255 dan sebagai bukti atas prestasi di MURI , Maka kami menganugerahkan piagam penghargaan kepada pemrakarsa”Ungkapnya.
Lebih jauh Ariyani menjelaskan, Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) adalah lembaga pencatat rekor pertama di Indonesia yang didirikan pada 27 Januari 1990 oleh Bapak Jaya Suprana dengan tujuan untuk mencatat dan mendokumentasikan beragam
prestasi superlative putra – putri Indonesia di bidang keahlian masing-masing. “Menjadi sarana pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus.Hingga saat ini sudah mencatat lebih dari 9200 rekor yang terus memberikan inspirasi, menggugah semangat juang putra-putri Indonesia untuk terus menunjukkan karsa dan karya terbaik di bidangnya masing-masing demi mengobarkan semangat lcebanggaan Nasional dari segenap komponen masyarakat Indonesia”Jelasnya.
Sementara pada agenda Liwetan akbar yang di laksanakan Sabtu (26/10) malam harinya di barengi dengan pemberian ijazah. Ijazah kitab-kitab karya Hadratus Syeh KH Hasyim Asy’ari oleh KH. Zaki Hadzik cucu dari Mbah Hasyim. Ketua Rais Syuriah PCNU Lamongan,
KH. Salim Azhar sekaligus  Ketua PCNU Lamongan H. Supandi  dan para pengasuh-pengasuh pondok pesantren beserta  Kepala – kepala  madrasah lingkungan LP Ma’ariF NU Lamongan menyatu dalam rangkaian agenda  hari santri nasional yang di kemas dengan liwetan akbar dan bakar ribuan terong. [aha]

Tags: