Santri MAIT Dafi Juara Lomba Cerpen Online Tingkat Nasional

Wisnu Mufslih Hanif dengan senang hati menunjukkan piala yang diraihnya. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Walaupun dalam kondisi lagi pandemi virus Covid-19, namun jangan membuat generasi patah arang dalam meraih prestasi. Masih ada jalan, masih ada cara untuk meraih prestasi, baik di tingkat lokal maupun nasional asalkan ada karya pasti ada hasilnya.
Itulah yang dialami Wisnu Mufslih Hanif, salah satu Santri MA IT (Madrasah Aliyah Islam Terpadu) Darul Fikri Sidoarjo. Di tengah krisis bencana nasional wabah Corona berhasil meraih juara 3 lomba cerpen tingkat nasional, yang diselenggarakan oleh Komunitas Sastra Online.
Wisnu berhasil menjadi juara dalam ajang lomba cerpen yang terbuka untuk umum dan bertema bebas. Ia memiliki kualifikasi untuk bersaing dengan para mahasiswa sastra, guru-guru seni, atau cerpenis kaliber nasional. Hal itu mengindikasikan adanya bakat terpendam mengalir dalam diri Wisnu.
Ia menjelaskan ide cerpennya terinspirasi dari kehidupan sehari-hari yang pernah dialami. “Cerita saya bersumber dari kehidupan nyata. Saya akrab dengan kehidupan pedagang dan memahami cara-cara cannggih mereka menjual aneka barang. Hal itu yang membuat saya bisa menuliskan interaksi dan suasana pasar dengan detail dan emosional,” jelas Wisnu saat ditanya melalui pesan elektronik, Rabu (29/4) kemarin.
Wisnu berharap, siswa-siswa lain juga bisa berprestasi di tengah suasana wabah corona. Kebosanan untuk selalu tinggal di rumah bisa di hilangkan jika kita mampu memacu diri dalam prestasi. “Tidak ada alasan untuk bermalas-malasan. Saat ini adalah kesempatan emas kita untuk menunjukan pada orang tua kita bahwa kita tetap bisa berprestasi di tengah krisis wabah virus Corona,” harapnya.
Humas PPTQ Dafi Ustad Al Ikhlas Kurnia Salam mengatakan kalau cerpen yang memenangkan lomba berjudul ‘Pedagang Beringin’ itu mengangkat tema kebijaksanaan hidup seorang ibu dan keluguan anak kecil. Mereka bisa memahami nasihat-nasihatnya.
“Cerpen ini memiliki dekorasi cerita yang cukup kuat dengan pembawaan filosofis yang mumpuni. Nasihat-nasihat yang terkandung dalam cerpen ini juga sangat relevan dengan kondisi teraktual hari ini. Kebahagian hidup bukan datang dari harta dunia tapi dari hati yang selalu bersyukur,” jelas Ustad Al Ikhlas Kurnia. [ach]

Tags: