Santri SAQA Probolinggo Dilatih Batik Tulis

Para santri SAQA mendapat pelatihan batik tulis.(Wap)

Para santri SAQA mendapat pelatihan batik tulis.(Wap)

Kab.Probolinggo, Bhirawa
Untuk menumbuhkan (jumlah) perajin batik, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo menggelar pelatihan batik tulis di aula KPRI Prastiwi Kabupaten Probolinggo, serta terhadap santri Ponpes Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (SAQA) Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan diikuti 50 peserta. Dari jumlah tersebut terdairi dari  20 peserta pengurus MUI Kabupaten Probolinggo, Muslimat dan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Probolinggo dan 30 santri.
Menurut Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko Senin 30/3, saat ini usaha batik di Kabupaten Probolinggo mulai menggeliat dan ordernya lumayan banyak. Tetapi saat banyak order, perajin banyak yang kesulitan tenaga membatik.
Pelatihan membatik ini diberikan kepada para pemula yang ingin belajar ilmu batik. Sebelum bisa mandiri, maka mereka harus belajar kepada pembatik yang sudah ahli. Sebab jika ordernya sudah banyak, maka dibutuhkan tenaga yang banyak pula,” ujarnya.
Pelatihan ini untuk menumbuhkan pengrajin batik baru sebagai tenaga kerja di lingkungan sentra batik. Apalagi permintaan batik sudah semakin banyak.  Saat ini usaha batik sudah mempunyai pangsa pasar sendiri. Mudah-mudahan dengan pelatihan ini nantinya akan tumbuh pengrajin batik baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan masyarakat,” harapnya.
Melalui pelatihan ini diharapkan masyarakat yang diajari membatik ini bisa menjadi wirausaha baru sehingga pendapatan dan penghasilannya bertambah. Dengan demikian, maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat.
Lebih lanjut M. Sidik mengatakan, banyak cara dilakukan untuk memfasilitasi masyarakat termasuk para santri entrepreneur di kalangan pondok pesantren (ponpes). Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Probolinggo dengan memberikan pelatihan kerajinan pembuatan batik ikat celup bagi santri Ponpes Syech Abdul Qodir Al-Jaelani (SAQA) Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan.
Pelatihan yang diikuti 30 santriwati dan masyarakat sekitar ini digelar di asrama KH Aminuddin di bawah asuhan Hj Sa’diyah Aminuddin. Dalam pelatihan ini, para santri mendapatkan materi pembuatan batik ikat celup dari narasumber Satimin, pengusaha Batik Prabu Linggih di Desa Bulujaran Lor Kecamatan Tegalsiwalan.
Semua ini untuk mendidik santri agar menjadi seorang entrepreneurship. Setiap tahun kita targetkan agar bisa mencetak dan menumbuhkan 1.000 wirausaha baru. Dari 1.000 wirausaha baru tersebut, diharapkan ada yang berasal dari kalangan santri,” ungkapnya.
Dengan begitu maka santri memiliki minat kemauan dan kemampuan menjadi wirausahawan serta termotivasi untuk mendirikan usaha, terutama usaha kecil dan menengah. Setidaknya santri memiliki bekal keterampilan yang dapat dikembangkan setelah keluar dari pondok pesantren. Dengan demikian santri akan mampu menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran,  jelasnya.
Dikatakan pelatihan ini diharapkan mampu menggugah para santri lain di Kabupaten Probolinggo supaya berminat untuk menjadi seorang wirausaha sehingga mampu mengurangi angka pengangguran yang dari tahun ketahun terus bertambah dan dapat menciptakan lapangan usaha baru.
Mudah-mudahan pelatihan ini bisa memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada para santri lain agar mampu mengembangkan dan mengolah kemampuan yang dimilikinya untuk dapat menciptakan usaha baru baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain, tambahnya. [wap]

Tags: