Santri Terbentur Biaya Segera dapat Beasiswa di PT

KASAL Laksamana TNI Ade Supandi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf saat menanam nanas di Mako Pemukiman Angkatan Laut (Kimal) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (9/12). [Bhirawa/Hilmi Husain]

KASAL Laksamana TNI Ade Supandi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf saat menanam nanas di Mako Pemukiman Angkatan Laut (Kimal) Grati, Kabupaten Pasuruan, Jumat (9/12). [Bhirawa/Hilmi Husain]

Pasuruan, Bhirawa
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Indonesia (Menristekdikti), M Nasir menyatakan akan membantu para santri yang ingin kuliah, namun terbentur biaya. Hal itu tentunya agar bisa mendapatkan beasiswa di perguruan tinggi.
“Silakan dicatat Pak Wali dan Pak Bupati. Jika ada santri yang ingin melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, tapi terhalang biaya. Insyallah nanti akan saya bantu mendapatkan beasiswa,” ujar M Nasir, di hadapan para jamaah Haul ke 35 KH Abdul Hamid bin Abdullah Umar di Ponpes Salafiyah Kota Pasuruan, Sabtu (10/12) siang.
Menurut Nasir, pihaknya menyediakan beasiswa untuk jenjang pendidikan S1, yang akan diberikan kepada 95.000 anak bangsa di seluruh Indonesia. “Untuk mendapatkan beasiswa sarjana syaratnya sangat sederhana. Cukup bisa mengaji dan menguasai amalan-amalan Islam. Kreterianya berasal dari keluarga kurang mampu,” terang M Nasir.
Disampaikan lagi, lanjut Nasir, santri harus modern dan menguasai teknologi. Meski terlihat hanya memakai sarung, namun ilmu yang dimiliki harus luar biasa. “Santri itu harus ahli dalam bidang ilmu agama dan ahli dalam bidang ilmu lainnya. Beberapa waktu lalu, kami menjadi jembatan bagi santri yang ingin kuliah tapi tidak memiliki biaya,” tegasnya.
Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf menyatakan ia sangat mengagumi sosok KH Abdul Hamid. Pasalnya kiai khos tersebut seorang ulama yang dicintai oleh masyarakat. Meskipun beliau sudah lama wafat.
“Dari tahun ke tahun, majelis haul KH Abdul Hamid ini dihadiri ratusan ribu orang. Mengapa hal itu terjadi, karena beliau (KH Abdul Hamid, red) dulunya sudah menanamkan sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah yaitu keteladanan. Saat yang menerima manfaatnya banyak, termasuk pemerintah,” kata H Saifullah Yusuf.
Pada kesempatan ini, Gus Ipul panggilan akrabnya mengajak para santri untuk perang melawan narkoba. Karena Indonesia, khususnya Jawa Timur sedang darurat narkoba. “Saat ini narkoba sudah masuk di ponpes. Ini harus diwaspadai. Jangan sampai santri-santri menjadi korban kerasnya narkoba,” imbau Gus Ipul.
Tanam Nanas
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, H Saifullah Yusuf, sehari sebelumnya mengapresiasi program budidaya tanaman lahan kering di Mako Pemukiman Angkatan Laut (Kimal) Grati, Kabupaten Pasuruan. Pasalnya, program menanam ratusan bibit nanas di lahan seluas 15 hektar milik TNI AL tersebut dinilai sangat mensejahterakan orang banyak.
“Setelah saya melihat hasil tadi, sungguh luar biasa. Selain baik, buah nanasnya juga tak seperti biasanya karena kondisi buahnya sangat besar-besar. Makanya, saya sangat mendukung sekali program ini,” terang H Saifullah Yusuf, Jumat (9/12).
Menurut Gus Ipul, bibit nanas yang ditanam pada program itu berasal dari sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga hasilnya pun sangat bervariasi. Dalam kesempatan ini, Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI Ade Supandi, selain meresmikan budidaya tanaman lahan kering di Kimal Grati, juga menanam ratusan bibit nanas.
KASAL Laksamana TNI Ade Supandi menyampaikan kegiatan itu merupakan salah satu kegiatan untuk mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional. “Tentunya kegiatan ini untuk pemerintah dalam menjaga stabilitas pangan. Disamping itu juga membantu para prajurit yang sudah pensiun atau purnawirawan. Setidaknya, bekal untuk bertani ini sudah ada dan lahannya pun ada,” ujar Ade Supandi.
Diakuinya, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak terkait bahwa tanah di Grati ini tergolong tanah kering. Sehingga, tanah model seperti ini sangat cocok digunakan untuk bertani nanas. “Model tanah disini sangat baik untuk bercocok tanam nanas. Petani hanya membutuhkan modal Rp 40 juta untuk sekali tanam. Selanjutnya saat panen bisa mendapatkan untung sekitar Rp 150 juta. Itu sudah dipraktekkan beberapa waktu yang lalu. Setahun bisa penanen dua kali. Kualitasnya pun sangat baik,” pungkas Ade Supandi. [hil]

Tags: