Sapa Warga, Ning Lia Dapat Keluhan Air PDAM yang Tak Layak Minum

Surabaya, Bhirawa
Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) Surabaya Lia Istifhama terus bergerak mendekatkan diri pada masyarakat Kota Pahlawan. Terbaru, Ning Lia, sapaan karib Lia Istifhama, menyapa warga yang tengah melepas lelah di Taman 10 November atau Taman Mundu, depan Gelora Sepuluh November yang saat ini sepi aktivitas.
Dalam kesempatan itu, Ning Lia menyempatkan diri bercengkrama dan berdiskusi ringan seputar keluhan-keluhan warga yang tinggal di sekitar stadion legendaris milik Bonek Mania itu. Mulai soal keluhan air yang tak layak minum hingga janji-janji para pejabat negara yang tak kunjung terealisasi.
Menurut salah seorang warga Setro, Okky, saat ini beban pengeluaran hidupnya bertambah seiring tidak layak minumnya air PDAM Surya Sembada Surabaya. Sebab setiap hari, kebutuhan air untuk minum, masak dan konsumsi harus membeli air galon isi ulang. Sementara air PDAM tidak bisa dibuat minum, hanya untuk kebutuhan mencuci dan mandi saja.
“Air itu kan kebutuhan paling pokok manusia. Dulu waktu saya masih kecil, air sumur saja bisa dipakai untuk minum. Tapi sekarang air sumur sudah keruh. Begitu juga dengan air PDAM tak bisa untuk memasak atau minum. Untuk urusan air, kami harus mengeluarkan uang double. Yakni beli untuk air minum dan beli air PDAM,” ungkapnya.
Tak hanya soal air, Ning Lia juga mendapat curhatan warga soal janji-janji pejabat negara yang kini duduk di kursi jabatan eksekutif ataupun legislatif. Keluhan itu disampaikan Ratno, warga Ploso yang pernah dijanjikan untuk mendapat bantuan pembagunan Balai RT. Tapi sampai sekarang bantuan itu tak kunjung datang walaupun proposal sudah dikirim.
“Sebenarnya secara umum kepemimpinan Pemkot Surabaya sekarang ini sudah ada yang baik. Tapi ada yang kurang. Saat kami mendapat keluhan, pemkot sepertinya kurang responsif. Kami sekarang membutuhkan Balai RT untuk tempat kumpul warga. Tapi tidak kunjung terealisasi,” ungkapnya.
Mendapat keluhan warga itu, Ning Lia yang merupakan keponakan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa ini berjanji akan menjadi perhatian khususnya. Apalagi saat nanti warga Kota Surabaya memberikan mandat kepadanya untuk memimpin Surabaya.
“Keluhan warga ini mungkin terkesan sepele. Tapi sebenarnya cukup membebani. Apalagi soal air. Air itu merupakan kebutuhan paling pokok untuk makhluk hidup. Seharusnya air PDAM itu berkualitas bagus kalau perlu bisa langsung diminum,” katanya.
Dari keluhan-keluhan warga ini, kata Ning Lia, nantinya akan dikumpulkan dan dijadikan visi dan misinya serta program prioritasnya. “Saat ini saya masih belajar dan mendengar keluhan-keluhan masyarakat. Dari keluhan inilah nantinya akan ada solusi dari saya seperti apa,” tandasnya. [iib]

Tags: