Sapi Mulai Langka, KPPU Pedagang Resah

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Surabaya, Bhirawa
Sapi di Surabaya mulai langka sehingga para belantik dan pedagang daging sapi mulai gundah, mereka resah kalau masalah ini tidak tertangani dengan baik maka tidak menutup kemungkinan harga daging sapi di Kota Pahlawan naik sehingga pembeli enggan untuk membelinya.
Hal ini bukan isapan jempol tapi realita, para belantik dan pedagang daging sapi di Rumah Potong Hewan ( RPH) Pengirian Surabaya sangat merasakan kondisi tersebut,” Saya mengalami kerugian hampir Rp 2 juta sekali penyembelihan,” ungkap Hj. Kiptiyah yang sudah menjalankan pekerjaanya sebagai pedagang daging sapi tersebut selama 20 tahun.
Ia ini menceritakan kerugian itu dialaminya, pertama karena sapi semakin langka maka otomatis mempengaruhi harga yang melambung tinggi, harga daging sapi saat ini Rp100.000/ kg, biasanya hanya Rp85.000/ kg, akibatnya sedikit orang yang mau mengkonsumsi daging sapi kecuali kalau terpaksa misalnya karena jualan soto, sate daging sapi atau bakso dan lainnya. Artinya kalau secara harga yang ditetapkan tidak laku akhirnya pedagang daging sapi menurunkan harga dengan terpaksa biar laku.” Lha kalau ini berlangsung terus menerus, apa kita tidak rugi,,” keluhnya.
Demikian juga dengan Hj.Riama (55) yang mengeluhkan melambungnya harga daging sapi lokal, biasanya harga normal paling rendah sapi ukuran sedang Rp13juta/ ekor sampai Rp15 juta/ ekor,.sapi besar Rp20 juta/ ekor sampai Rp25 juta/ ekor.
Tapi sekarang harga sapi sedang Rp20 juta/ ekor sampai Rp30 juta / ekor, Untuk Sapi yang besar sudah menembus Rp50 juta/ ekor. “Dengan harga sebegitu memang menyiksa sekali para belantik maupun pedagang daging sapi,” ungkap Hj Riama.
Apa yang dikeluhkan para belantik dan pedagang daging sapi itu diamini oleh Kabag pemotongan RPH Pegirian Sunaryo, yang ditemui disela sela inspeksi mendadak ( Sidak) Kepala Komisi Pengawas Persaingan Usaha Surabaya Aru Armando bersama rombongan Sabtu ( 9,/1) jam 1,30 dini hari.
Diakuinya memang, sapi dari Madura kosong melompong , “ Sampean lihat sendiri banyak stan daging hasil penyembelihan yang kosong melompong, biasanya jam segini sudah penuh dan berdesakan,” paparnya.
Menurut Sunaryo bisanya sapi Madura itu banyak namun kini tidak ada sama sekali , sedangkan sapi yang disembelih itu hanya beberapa ekor dari Singosari Malang.
Sementara itu, Ka KPPU Surabaya Aru Armando yang ditemui usai Sidak memang mendorong dan mendesak agar ada penanganan serius soal sapi ini, bahkan Aru minta pemerintah melakukan penyeledikan terkait masalah ini. “Sanksi bagi mereka yang bermain dalam hal ini adalah denda sebesar Rp 1 M paling rendah dan Rp25 M paling tinggi,” katanya.
Hasil Sidak KPPU Surabaya tersebut menurut Aru memang akan dibawa ke Jakarta KPPU pusat yang nantinya akan jadi bahan msaukan sekaligua untuk diselesaikan permasalahan yang ada. [ma]

Tags: