Sapi Sumbangan Presiden Jokowi Disembelih pada Hari Tasyrik

Direktur Utama Masjid Al Akbar Surabaya Drs H Endro Siswantoro MSi bersama Sekretaris Masjid Al Akbar Drs H Hizbul Wathon MM melihat prosesi penyembelihan hewan kurban sumbangan Presiden Jokowi di Masjid Al Akbar, Kamis (23/8). [trie diana/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Untuk syiar agama Islam pada momen Hari Raya Idul Adha 1439 H, sapi kurban jenis Ongole bantuan Presiden Joko Widodo seberat 1,05 ton disembelih pada Hari Tasyrik. Sapi bantuan ini menarik minat warga untuk menyaksikan penyembelihan.
Humas Masjid Al Akbar Surabaya Helmy M Noor mengatakan jika sapi kurban bantuan Presiden Jokowi ini memang memiliki daya tarik tersendiri. Sehingga bisa membuka wisata kurban bagi masyarakat sekitar yang ingin melihat sapi dengan berat di atas rata-rata ini sebelum disembelih.
Bahkan, banyak warga berebut untuk berswafoto dengan sapi kurban Presiden Jokowi.
”Sapi sumbangan presiden ini memiliki daya tarik, jadi kami memberi kesempatan bagi masyarakat untuk menjadikan ini wisata kurban, banyak yang selfie. Ini bisa menjadi destinasi wisata kurban,” ujar Helmy saat ditemui usai penyembelihan, Kamis (23/8).
Bahkan banyak pelajar TK dan SD yang datang karena ingin tahu seperti apa sapi kurban Presiden Jokowi. Ketika pelajar itu datang, pihaknya juga memberikan edukasi kepada anak-anak tentang kelayakan hewan untuk dikurban misalnya dari kondisi fisik dan kesehatannya.
”Banyak anak-anak sekolah datang, kami jelaskan bagaimana hewan kurban yang layak itu. Ini kan menjadi edukasi dan wisata. Yang datang tak hanya dari warga sekitar masjid, tetapi juga ada yang dari Malang,” katanya.
Helmy menjelaskan sapi kurban sumbangan Presiden Jokowi baru disembelih Kamis kemarin karena pihaknya menghindari adanya penumpukan distribusi daging kurban.
”Agar tidak ada penumpukan distribusi daging kurban baru kami sembelih hari ini (Kamis kemarin, red), karena rata-rata seluruh masjid di Surabaya menyembelih kurbannya pada 10 Dzulhijah atau Rabu (22/8) kemarin. Maka kami menyembelih pada Hari Tasyrik atau 11 Dzulhijah,” katanya.
Di Masjid Al Akbar Surabaya, penyembelihan hewan harus memenuhi standar syar’i, higienis dan ramah lingkungan. Bahkan untuk memastikan higienitas atau kebersihan hewan kurban, pihaknya juga mengundang sejumlah ahli kesehatan hewan untuk memeriksa antemortem dan postmortem hewan kurban.
Ada sekitar 20 tenaga kesehatan dari Dinas Peternakan Jatim yang dihadiri koordinator Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan Soehariyono dan Tim Mahasiswa FKH Universitas Airlangga yang ikut ambil bagian.
Hewan kurban yang disembelih panitia dari Masjid Al Akbar juga dipastikan ramah lingkungan. Helmy menjamin semua bagian dari hewan yang disembelih tidak ada yang dibuang dan mencemari lingkungan. Misalnya darah dan kotoran hewan akan dimanfaatkan sebagai kompos.
Pihak panitia juga tidak melakukan pencucian jeroan hewan di sungai. Ini untuk menghindari pencemaran lingkungan. Tidak ada limbah yang dibuang keluar, limbah menjadi kompos.
Kemarin Masjid Al Akbar menyembelih sebanyak 19 ekor sapi dan 60 kambing. Dari puluhan hewan kurban tersebut akan dikemas masing-masing seberat 1,5 kilogram.
Sedangkan untuk distribusinya, Helmy menegaskan tidak ada pembagian kupon. Pihaknya telah mengantongi nama-nama warga yang terdaftar dalam Gakin. Lalu panitia akan langsung membagikan ke rumah-rumah warga. Hal ini untuk menghindari kejadian yang tak diinginkan, seperti warga yang berdesakan hingga berebut daging.
Sementara Direktur Masjid Al Akbar Surabaya Drs H Endro Siswantoro MSi menambahkan pihaknya membagikan 5 ribu kantong plastik daging sapi dan kambing di wilayah sekitar Pagesangan, Jambangan, Gayungan dan Ketintang. Selain itu ada beberapa panti asuhan yang tersebar di Kota Surabaya. [fen]

Tags: