Sarjana Lulusan Unisla Harus Punya 4C

Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Prof Soeprapto, saat menghadiri wisuda Mahasiswa S1 Universitas Islam Lamongan. [Alimun Hakim]

Lamongan, Bhirawa
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VII Prof Soeprapto mengingatkan mahasiswa yang lulus Sarjana Strata 1 (S1) untuk membekali dirinya dengan mengasah soft skillnya.
Menurut Soeprapto, soft skill yang harus dikuasai adalah mencakup 4C , yakni Critical Thinking, Creative. Communication, Collaboration.
” Anda harus punya critical thinking, jangan hanya enak-enakan saja, punya hard ckill terus tenang-tenang saja,” tutur Prof Soeprapto saat di Lamongan, Minggu(25/8). Selanjutnya, sambung Prof Soeprapto, para wisudawan harus Creative pasca di wisuda dan saat ada di dunia kerja. “Punya hard skill asah dengan kreativitas berbasis Islami,” katanya. Berikutnya, Ia berpesan para wisudawan harus Communication.
“Anda harus berkomunikasi dengan baik, dengan bahasa tulis dan oral, tapi tidak hanya bahasa indonesia saja, tapi bahasa Inggris dan bahasa-bahasa internasional lainnya,” ucapnya. Dan yang terakhir, lanjutnya, para alumni harus menerapkan Collaboration.
“Anda harus berkolaborasi dengan pihak-pihak lainnya dengan teman-teman anda, baik di dalam negeri dan luar negeri, itu harus dilakukan untuk bisa bersaing di dalam dan di luar negeri,” ujarnya.
Sementara itu dikesempatan yang sama Prof. Dr. H.A Hanief Saha Ghofur, Ketua BidangPendidikan PBNU dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Indonesia memaparkan lebih jauh.
“Sesuai dengan harapan Presiden di periode kedua ini adalah SDM unggul, Indonesia Maju. Jadi SDM unggul adalah SDM yang bermutu,” terangnya. Untuk itu, harus ada manajemen mutu yang terimplementasi dengan baik.
“Sebenarnya kedunguan yang paling tinggi itu adalah kalau mutu itu hanya dibayangkan berdasarkan teori dan pikiran” terangnya.
Tetapi, Masih Prof.Hanief Saha, sekarang dan kedepan, mutu itu harus bisa terimplementasi kepada lini yang paling bawah terutama untuk menemukan manusia unggul.
Menurutnya, peran perguruan tinggi sangat penting dan harus melakukan penguatan infrastruktur mutu pendidikan dan harus betul – betul di implementasikan di segala lini.
“Bukan hanya penjaminan mutu dan akreditasi. Tetapi sampai hal yang paling bawah,” ungkapnya. [aha]

Rate this article!
Tags: