Sat Pol PP Sidoarjo Bersihkan Atribut Politik di Lingkungan GOR

Kepala Sat Pol PP mengembalikan atribut partai untuk dipasang lagi usai Harlah NU. [ahmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Jelang peringatan Satu Abad Nahdltul Ulama yang menghadirkan sejuta warga NU perwakilan dari seluruh Indonesia. Presiden RI beserta para pejabat tinggi lainnya, oleh karena itu mulai 1 Februari hingga 7 Februari 2023 segala macam atribut partai politik harus dibersihkan. Harus ditertibkan dari lingkungan GOR dan sekitarnya.

Hal tersebut ditegaskan Kepala Sat Pol PP Sidoarjo Drs. Ec Tjarda, MM usai menemui Pengurus Partai Gerindra, pada Kamis (2/2) kemarin yang sempat menyesalkan tindakan petugas Sat Pol PP mencepoti atribut Gerindra yang ada lingkungan GOR tanpa pemberitahuan.

Melihat kondisi tersebut, Tjarda meminta maaf apabila ada tindakan yang dilakukan petugas tanpa kordinasi ataupun dianggap keterlauan, kami bersama jajaran meminta maaf.

Karena itu semua bagian dari tugas kami untuk mensukseskan Harlah NU Satu Abad ini. Salah satunya adalah untuk menertibkan seluruh atribu-atribut partai politik yang ada di lingkungan GOR, Jl. Pahlawan Sidoarjo.

Ia katakan kalau kegiatan ini adalah skala nasional, panitianya juga bukan dari wilayah setempat, bahkan dari Gubernur, Kapolda dan Pangdam, dan lagi akan dihadiri oleh Presiden tentu saja ada persiapan secara protokoler kepresidenan.

“Kondisinya jauh lebih rumit, oleh karena itu kami yang ketempatan ini juga harus bisa mempersiapkan dengan baik,” katanya. Oleh karena itu, atas kejadian pencopotan atribut kemarin (1/2/223) kami minta maaf.

“Bukannya kami tidak menghargai teman-teman yang ada di dewan atau di partai, tetapi momennya ini pas dengan Harlah NU, yang bersamaan dengan HUT Partai Gerindra. Makanya usai Harlah NU nanti semua atributnya bisa dipasang lagi. Bahkan kami juga siap berkerjama membantu untuk memasangkan bersama-sama,” tegasnya.

Sekretaris Partai Gerindra Sidoarjo Moch. Sujayadi juga menjelaskan memang sejak kemarin (1/2) sudah banyak pejabat tinggi yang berkunjung untuk memantau situasi dan persiapan-persiapannya. “Pada dasarnya kalau memang ada pemberitauan itu bisa menerima. Namun kalau memang ditertibkan ya mohon untuk ditertibkan semuanya, jangan tebang pilih,” jelasnya.

Lanjutnya, tadi kami juga sudah banyak berdiskusi berkoordinasi dengan Ka Sat Pol PP bersama jajarannya, memang situasinal sehingga kami juga menerima permintaan maafnya.

“Kami juga minta penjelasan titik-titik mana saja yang bisa dipasang atribut agar tidak terjadi kelasalahpahaman lagi. Saya juga berterima kasih kalau proses pemasangannya nanti dibantu oleh teman-teman dari Sat Pol PP,” ujar Sujayadi. [ach.dre]

Tags: