Sate Terbesar Warnai Peresmian Kampung Sate Setono Ponorogo

Ponorogo, Bhirawa
Sate ayam Ponorogo memiliki ciri khas yang berbeda dengan sate daerah lain. Salah satu sentra sate adalah Kelurahan Setono Ponorogo, daerah yang juga dikenal sebagai tempat wisata religi makam Batoro Katong, pendiri Ponorogo.
Sebagai langkah branding, dibantu oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Ponorogo, para pedagang sate Setono yang bernaung pada Paguyuban Sate Setono melakukan peresmian lokasi sebagai Kampung Sate, Minggu (14/07). Branding diwarnai dengan adanya sate terbesar dan lontong terbanyak.
Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni mengatakan, sentra sate Setono sudah berdiri sejak tahun 1878. Sebagai sentra penghasil sate Ponorogo yang khas, Setono diharapkan dapat tetap menjaga kualitas produknya.
“Setono sudah mulai membuat sate ayam sejak tahun 1878. Perlu diketahui, sate ayam Ponorogo itu mempunyai potongan dan bumbu yang khas, menjadikannya berbeda dengan sate – sate yang lain. Sate Ponorogo sangat berpotensi menjadi wisata kuliner yang besar. Dengan diresmikannya Kampung Sate Setono, saya harap dapat memajukan wisata kuliner di Ponorogo. Apalagi di Setono ini juga ada wisata religi makam Batoro Katong,” ujar Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni.
“Tapi saya ingatkan, selain branding dan packaging, kualitas sate harus tetap dijaga,” tambahnya.
Lebih lanjut, terkait tahun wisata Ponorogo 2019, Bupati Ipong yakin target 1 juta wisatawan dapat tercapai. Adanya lonjakan wisatawan yang tinggi dari tahun 2018 adalah indikasi dari suksesnya program Bupati Ipong.
“Untuk Januari sampai Juli 2019, ada lonjakan wisatawan di Ponorogo. Mencapai 3 kali lipat dibandingkan dengan tahun lalu. Karena itu saya optimis, target 1 juta wisatawan dapat tercapai,” jelas Ipong.
Sementara itu, Rektor Unmuh Ponorogo Sulton menjelaskan bahwa mahasiswa Unmuh membantu branding dan packaging sate Setono. Ini merupakan bentuk pengabdian mahasiswa pada masyarakat.
“Sebagai bentuk pengabdian, mahasiswa Unmuh Ponorogo membantu Paguyuban Sate Setono untuk meresmikan Kampung Sate. Tujuan branding ini adalah supaya dikenal oleh masyarakat, baik lokal, regional, nasional, bahkan mancanegara. Selain branding, packaging juga diperbaiki supaya menarik,” jelas Sulton.
“Tapi kita harus tetap menggandeng Pemerintah dalam menggaungkan Kampung Sate ini. Dukungan dari Dinas Perdagkum dan Dinas Pariwisata Ponorogo tentunya dapat mempermudah program ini,” pungkasnya. (adv.yan)

Tags: