Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso Gelar Rapat Bahas New Normal

Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bondowoso membahas kesiapan new normal di Aula Sabha Bina Praja 1 Pemkab setempat. (Ihsan Kholil/Bhirawa)

Bondowoso, Bhirawa
Satgas Covid-19 Kabupaten Bondowoso menggelar rapat bersama membahas kota Tape ini akan menerapkan new normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Yang dilaksanakan di Aula Sabha Bina Praja 1 Pemkab setempat, Kamis (4/6).

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Syaifullah, Dandim 0822 Letkol Inf Jadi, S.I.P, Kapolres Bondowoso AKBP Erick Frendriz, Kadisparpora Harry Patriantono, Kadinkes Muhammad Imron, Kadis BPBD Kukuh Triatmoko dan Kadis Kominfo Haeriyah Yulianti yang juga menjabat Plt Kadis Dikbud.

Sekretaris Daerah H Syaifullah, S.E, M.Si memaparkan, dalam rapat tersebut banyak aspek menjadi pembahasan untuk membangun konsep yang benar dan bagus untuk menerapkan new normal di tengah pandemi Covid-19 ini.

Dari segi konsep perdagangan, pendidikan dan pariwisata. Jika melihat kondisi saat ini, untuk memasuki new normal. Sekda mengaku, jika melihat perkembangan saat ini banyak warga yang belum siap.

“Perkembangan – perkembangan terakhir ini masyarakat belum siap yaa. Ada penambahan-penambahan yang Reaktif yang positif. Ini yang akan kita kawal,”paparnya.

Sehingga kata Sekda, secara global pihaknya telah menyiapkan beberapa konsep untuk memasuki new normal ini. Seperti diantaranya, Pariwisata, Perdagangan dan lain sebagainya.

“Sudah kita petakan semuanya, sudah kita konsep. Insya Allah paling tidak Senin sudah kita lauching,”katanya.

Akan tetapi, Syaifullah menegaskan bahwa pihaknya akan melihat kondisi rill dari masyarakat. Ia pun berharap dengan kondisi saat ini memasuki kehidupan yang baru.

“Dengan kondisi Covid ini, sudah tertata. Kepasar gimana. Cara bayar, harus antrian agak jauh, ini sudah terstandar semua tadi. Termasuk pariwisata, itu sudah kita atur semuanya. Dan mudah-mudahan ini berhasil,” harapnya.

Adapun yang dimaksud dengan kondisi rill dari masyarakat itu. Dijelaskan bahwa, warga harus sadar untuk memasuki new normal dengan kondisi ditengah pandemi Covid-19 ini.

“Kita lihat di pasar, dengan kondisi Covid ini Ayolah kita sadar jangan berbondong-bondong, harus pakai masker,” imbaunya.

Sedangkan untuk anggaran untuk menerapkan persiapan new normal ini. Menurutnya, tidak ada anggaran yang khusus. “Kita secara khusus tidak ada,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga, Harry Patriantono mengaku bahwa, ada sedikitnya 37 objek wisata di Bondowoso rencananya akan dibuka saat new normal. Dalam realisasinya seluruh objek wisata, 17 cafe, 19 hotel, serta resto akan dibuat memenuhi standart protokol kesehatan new normal. Yang sudah tentu akan diverifikasi terlebih dahulu oleh tim gugus tugas penanganan Covid-19, dan Disparpora.

“Kami akan mensertifikasi beberapa tempat usaha seperti hotel, resto, cafe, kami akan berikan stiker bahwa disini sudah new normal,”katanya.

Jika nanti objek wisata dibuka, maka seluruh petugas pariwisata atau pun pengunjung juga diwajibkan untuk menggunakan face shield, masker dan cuci tangan. Dijelaskannya, termasuk juga para pengunjung yang berketegori group atau rombongan, haruslah memiliki rekomendasi dari Dinas pariwisata dan tim gugus tugas. Dengan ketentuan jumlah minimal 10 orang.

Dalam prakteknya, kata Harry, pihaknya juga akan melibatkan TNI dan Polri. “Dari bapak Kapolres atau pun Pak Dandim semuanya akan mendukung ini secara disiplin,” jelasnya.

Kadisparpora itu pun mengaku, bahwa saat ini pihaknya tengah mengajukan anggaran untuk realisasi TOP (Tangguh, Optimistis, dan Produktif) pada seluruh objek wisata yang akan dibuka saat new normal itu.

“Kami ingin seluruh objek wisata di Bondowoso menjadi objek wisata yang tangguh, yang mengikuti seluruh protokol kesehatan,” terangnya.

Anggaran yang diajukan ini rencananya akan digunakan untuk pemenuhan SOP protokol kesehatan. Seperti, tempat cuci tangan.

“Yang jelas memang semua tempat wisata, kami upayakan, kami mengajukan kepada tim anggaran SOP tentang protokol kesehatan harus lengkap dan ada,”katanya.
Sedangkan, akibat pandemi virus corona atau Covid-19 ini, pihaknya saat ini menurunkan target PAD dari sektor pariwisata hingga 70 persen.

“Karena memang tingkat kunjungan sangat anjlok. Jadi kami merubah target, sudah sekitar turun dari Rp426 juta mungkin sekitar Rp100 jutaan. Jadi turun sekitar 70-80 persen,”pungkasnya. [san]

Tags: