Satgas Covid-19 Nilai Sekolah di Tulungagung Siap Gelar PTM

Salah satu sekolah yang ditinjau Tim Satgas Covid-19 Kabupaten Tulungagung sudah menyediakan masker dan ruang isolasi sementara. [wiwieko]

Tulungagung, Bhiawa
Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung menilai sekolah – sekolah di Kabupaten Tulungagung, utamanya SMP Negeri sudah siap dalam melakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Rencananya, PTM ini akan dimulai pada tahun ajaran baru Bulan Juli mendatang.
“Pada umumya rata – rata dari belasan SMPN yang kami pantau sudah siap dalam pelaksanaan PTM,” ujar anggota Bidang Komunikasi Publik Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung, Dedi Eka Purnama, Minggu (13/6).
Menurut Dedi, pemantauan kesiapan SMP di Tulungagung dalam pelaksanaan PTM oleh Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung akan berlangsung sampai pekan depan, yakni tanggal 19 Juni.
“Kalau sudah siap semuanya tinggal pelaksanaannya saja. Kemudian kami akan lakukan evaluasi setelah pelaksanaan,” paparnya.
Diakui Dedi, meski sudah dinilai siap untuk melakukan PTM, namun masih ada koreksi terhadap sekolah – sekolah yang telah dikunjungi atau dipantau Tim Satgas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Tulungagung. Utamanya soal penataan bangku.
“Penataan bangku ini masih ada yang belum sesuai dan sudah disesuaikan. Juga dengan jumlah tempat cuci tangan. Masih ada yang belum memenuhi jumlahnya,” terangnya.
Soal tata cara dalam pelaksanaan PTM, Dedi membeberkan ada sejumlah opsi yang akan dilakukan sekolah. Namun yang terbanyak adalah dengan melaksanakan separuh Luring dan separuh Daring.
“Artinya sekolah melaksanakan PTM dengan separuh siswanya melakukan luring selama seminggu, separuh siswa lainnya daring. Seminggu kemudian ganti yang Luring menjadi Daring dan yang Daring menjadi Luring,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kabupaten Tulungagung, Haryo Dewanto Wicaksono mengatakan, bakal menyelenggarakan lomba penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) untuk lembaga SD dan SMP. Menurut dia, sekolah yang mengikuti lomba merupakan sekolah percontohan dan akan menjadi parameter dalam kesiapan kegiatan PTM.
Ia pun mengakui jika belum lama ini, Dindikpora Kabupaten Tulungagung sempat menguji coba dua SD untuk melakukan kegiatan PTM. Namun hal itu gagal terlaksana.
“Masalahnya sebagian besar orangtua siswa tidak berkenan adanya PTM. Akhirnya uji coba tidak jadi dilakukan,” ucapnya. [wed]

Tags: